9.000 Personel Disiagakan untuk Amankan Demo di Istana
Selain pengamanan, lalu lintas dari dan menuju lokasi juga dialihkan. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan tersebut.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
Sebanyak 9.000 personel gabungan TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta disiagakan untuk aksi mahasiswa dan masyarakat sipil di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/10/2019). Koalisi mahasiswa dan masyarakat sipil mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk UU Komisi Pemberantasan Korupsi.
JAKARTA, KOMPAS — Menurut rencana, massa akan menggelar aksi siang ini dimulai pukul 14.00. Massa akan berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau di depan kantor Indosat. Aksi ini dilakukan sekaligus bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah menerima surat pemberitahuan aksi massa tersebut. Kepolisian juga sudah siap mengamankan aksi massa tersebut.
”Personel gabungan disiagakan guna mengawal aksi ini agar tak berujung anarkistis. Jumlah personel gabungan yang diturunkan sebagai langkah antisipasi,” ujar Komisaris Besar Argo.
Selain ribuan personel, sejumlah kendaraan taktis juga disiagakan, seperti water canon dan Baracuda. Terkait dengan banyaknya massa yang akan berpartisipasi dalam demo tersebut, pihak Polda Metro Jaya belum bisa memprediksi jumlahnya. Kepolisian mengimbau mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi dengan baik serta menaati aturan yang ada.
Selain pengamanan, lalu lintas dari dan menuju lokasi juga dialihkan. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Fahri Siregar mengatakan, rekayasa lalu lintas yang disiapkan bersifat situasional. Artinya, pengalihan lalu lintas melihat situasi dan kondisi terkini di lapangan, termasuk jumlah massa yang beraksi.
Fahri juga mengimbau para pengendara untuk memperhatikan rambu lalu lintas yang ada dan mematuhi peraturan. Hingga siang ini, rekayasa lalu lintas yang dibuat di sekitar Istana Negara di antaranya:
1. Penutupan jalan dilakukan dari Medan Merdeka Barat (Bundaran Patung Kuda) sampai dengan lampu lalu lintas Harmoni;
2. Dari arah Medan Merdeka Timur ke Medan Merdeka Utara di arahkan ke Jalan Perwira;
3. Dari Hayam Wuruk ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Juanda dan arus lalu lintas dari Veteran Raya yang akan belok ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kanan, Jalan Gajah Mada.