Hingga triwulan III-2019, secara konsolidasi BRI mencetak laba Rp 24,8 triliun, tumbuh 5,36 persen. Secara keseluruhan, perseroan menyalurkan Rp 700,84 triliun untuk pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Oleh
C Anto Saptowalyono
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya jeli menyikapi disrupsi teknologi. Sejumlah langkah disiapkan menghadapi perkembangan di era digitalisasi.
”Kami harus jeli melihat apa yang harus dikerjakan di sisi liabilitas, aset, dan lainnya,” kata Direktur Utama Bank BRI Sunarso di sela Laporan Keuangan Triwulan III-2019 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Hingga triwulan III-2019, secara konsolidasi BRI mencetak laba Rp 24,8 triliun, tumbuh 5,36 persen secara tahunan. Aset tercatat Rp 1.305,67 triliun atau tumbuh 10,34 persen secara tahunan.
Hingga akhir September 2019, BRI menyalurkan kredit Rp 903,14 triliun atau naik 11,65 persen dibandingkan triwulan III-2018 yang Rp 808,9 triliun. ”(Pertumbuhan) Ini lebih tinggi daripada (rata-rata) industri yang hanya tumbuh 8,59 persen, data per Agustus 2019,” katanya.
Di sisi lain, kredit bermasalah (NPL) tercatat 3,08 persen. Jika dirinci, penyaluran kredit BRI untuk mikro Rp 301,89 triliun atau tumbuh 13,23 persen. Menurut Sunarso, BRI fokus berekspansi di segmen mikro. Langkahnya, antara lain, melalui digitalisasi proses serta penguatan data besar segmen mikro, penguatan SDM, dan rejuvenasi produk pinjaman mikro.
Kredit ritel dan menengah tercatat Rp 261,67 triliun atau tumbuh 14,80 persen secara tahunan. Kredit konsumer sebesar Rp 137,29 triliun atau tumbuh 7,85 persen, sedangkan kredit korporasi Rp 202,3 triliun atau tumbuh 8,15 persen secara tahunan. Secara keseluruhan, perseroan menyalurkan Rp 700,84 triliun untuk pembiayaan UMKM.
BRI juga terus mendukung program pemerintah melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Selama periode Januari-September 2019, BRI menyalurkan Rp 77,26 triliun kepada 3,6 juta lebih nasabah. Angka ini setara 88,83 persen dari target yang diberikan kepada BRI oleh pemerintah di tahun 2019.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Setyowati mengatakan, plafon penyaluran KUR tahun 2019 sekitar Rp 139 triliun. Pemerintah berupaya mempercepat realisasi penyaluran KUR. Salah satu upaya adalah mengikutsertakan Lembaga Keuangan Bukan Bank dan koperasi sebagai penyalur KUR.
Merujuk data Kemenkop UKM, tercatat tiga koperasi yang menjadi penyalur KUR. Tiga koperasi dimaksud adalah Kospin Jasa Pekalongan, Jawa Tengah. Selain itu, Koperasi Simpan Pinjam Kopdit Obor Mas, Kabupaten Sika, NTT dan KSP Guna Prima Dana Pekalongan.