Berlaga di Banyuwangi, Pebalap Dunia Berebut Poin demi Olimpiade
Empat pebalap BMX nasional yang akan berlaga di SEA Games Filipina 2019 segera mematangkan performanya di Banyuwangi Internasional BMX 2019. Para pebalap dunia juga akan beradu cepat di ajang tersebut.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Empat pebalap BMX nasional yang akan berlaga di SEA Games Filipina 2019 segera mematangkan performanya di Banyuwangi Internasional BMX 2019. Sejumlah pebalap dunia juga akan beradu cepat di ajang tersebut untuk memenuhi poin agar dapat berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Keempat pebalap tim nasional itu ialah Bagus Saputra, Rio Akbar, Toni Syarifudin, dan Firman Chandra. Mereka juga akan mewakili Indonesia di SEA Games Filipina 2019 karena hanya BMX putra yang akan dilombakan di ajang multievent regional olahraga Asia Tenggara tersebut.
”Ini adalah kompetisi terakhir sebelum mereka berlaga di SEA Games Filipina 2019. Peluang mereka cukup besar karena tiga minggu terakhir sudah berlatih di Banyuwangi. Selain itu, sirkuit yang lebih teknikal memang menjadi keunggulan pebalap kita,” ujar Pelatih Tim Nasional Balap Sepeda Dadang Haries Poernomo di Banyuwangi, Jumat (25/10/2019).
Ajang Banyuwangi Internasional BMX 2019 diharapkan membantu Indonesia dalam mengumpulkan poin untuk meningkatkan peringkat Indonesia. Saat ini, Indonesia berada di posisi ke-19 dunia. Padahal, apabila ingin mengamankan tiket di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia harus merangsek ke posisi ke-14.
Ini adalah kompetisi terakhir sebelum mereka berlaga di SEA Games Filipina 2019.
Saat ini, pebalap dari Jerman, Latvia, dan Italia juga turun di Banyuwangi Internasional BMX 2019. Mereka juga berusaha mencari poin karena posisi mereka untuk dapat tiket Olimpiade masih belum aman.
”Jerman, Latvia, dan Italia khawatir kejadian saat Olimpiade Rio 2016 terulang. Saat itu, tanpa diduga Toni Syarifudin dapat tiket untuk berlaga di Olimpiade Rio. Mereka tampaknya tak ingin membiarkan Indonesia dapat poin mudah untuk dapat tiket Olimpiade,” ujar Dadang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi Wawan Yadmadi yakin, Banyuwangi International BMX 2019 bakal lebih seru dan menantang. Pasalnya, selain melombakan level C.1 seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini penyelenggara juga akan melombakan level hors class yang setingkat lebih tinggi dari level C.1.
”Hors class ini akan dilaksanakan di hari kedua. Di satu benua, perlombaan di kelas ini hanya boleh digelar sebanyak enam kali dalam setahun. Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang dipilih untuk menyelenggarakan kelas bergengsi ini,” kata Wawan.
Banyuwangi International BMX 2019 bakal diikuti 253 pebalap profesional yang berasal dari 18 negara, antara lain Brasil, Inggris, Denmark, Italia, Ekuador, Selandia Baru, Australia, China, Thailand, Latvia, Jepang, Jerman, Ceko, Hong Kong, Kanada, Chile, dan Indonesia.
Salah satu pebalap yang dipastikan akan berlaga ialah mantan juara dunia asal Australia, Caroline Buchanan. Ia merupakan pemegang tiga gelar juara dunia BMX pada 2012, 2013, dan 2016 serta lima gelar juara dunia MTB pada 2009, 2010, 2013, 2016, dan 2017.
Pebalap kelahiran Canberra itu juga pernah memperkuat Australia di Olimpiade 2012 dan 2016. Mengutip Canberra Times, Banyuwangi International BMX 2019 menjadi debut Caroline setelah sembuh dari cedera akibat kecelakaan mobil di Cooma, New South Wales, Australia, 30 Desember 2017.
Menurut laporan BBC, kecelakaan itu membuat tulang hidung dan tulang dadanya patah. Paru-parunya pun bermasalah. Caroline harus beristirahat penuh selama 19 bulan. Ia rutin menjalani pengobatan untuk mengembalikan kondisinya ke titik terbaik. Kesabaran serta ketekunannya menjalani terapi akhirnya berbuah manis. Carol diizinkan membalap lagi. Ia bangkit dan bertekad meraih emas di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Jika ingin menjadi juara di Banyuwangi, Carol harus mengalahkan para pesaingnya. Termasuk dua pebalap kualitas dunia, yakni Sarah Walker asal Selandia Baru dan Amanda Carr (Thailand).
Walker merupakan penyandang tiga gelar juara dunia BMX. Selain itu, rider berusia 31 tahun tersebut pernah meraih medali perak di Olimpiade 2012. Adapun Carr adalah perebut medali emas di Asian Games 2014.