Tabrak Belakang Berulang, Tiga Nyawa Melayang di Cipali
Tabrak belakang kembali terjadi di jalan Tol Cikopo-Palimanan, Rabu (23/10/2019) malam. Bus yang mengangkut sejumlah pelajar dan guru asal SMPN 1 Subah, Batang, Jawa Tengah, menghantam truk pengangkut kayu.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kasus kecelakaan tabrak belakang kembali terjadi di jalan Tol Cikopo-Palimanan, Rabu (23/10/2019) malam. Bus yang mengangkut sejumlah pelajar dan guru asal SMPN 1 Subah, Batang, Jawa Tengah, itu menghantam truk pengangkut kabel besi. Tiga orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka.
Kecelakaan maut itu berlangsung di Kilometer 181.400 di Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu pukul 23.40. Kecelakaan bermula ketika Bus 44 Trans bernomor polisi B-7146-CGA yang dikemudikan Sahuri (41) melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon di jalur A. Ketika sampai di lokasi, bus menabrak bagian belakang truk bernomor polisi H 1416 LW yang dikendarai Lukman Chakim (30).
Kecelakaan membuat truk terbalik di jalur cepat, sedangkan bus bergeser 50 meter ke median jalan. Keberadaan wire ropes atau pembatas jalan di median jalan mencegah kendaraan menyeberang ke seberang jalur.
”Akibat kecelakaan, tiga penumpang bus meninggal dunia sementara lima korban lainnya luka-luka,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Ajun Komisaris Asep Nugraha, Kamis (24/10/2019).
Korban tewas adalah Kepala SMPN 1 Subah Andayani Mugi Lestari (50), warga Subah, meninggal di tempat kejadian. Dua korban tewas lainnya adalah Muhammad Abdi Romadona (13), warga Desa Jatisari, Kecamatan Subah, dan Nabila Talita Zakiya (13), warga Desa Subah, Kecamatan Subah, Batang. Korban luka-luka masih mendapatkan perawatan intensif di RS Mitra Plumbon, Cirebon.
Kecelakaan diduga dipicu sopir bus yang kurang hati-hati. Yang bersangkutan masih diperiksa di Polres Cirebon.
”Kecelakaan diduga dipicu sopir bus yang kurang hati-hati. Yang bersangkutan masih diperiksa di Polres,” ucap Asep. Apalagi, jalanan beton agak berbelok ke kiri.
Hingga Kamis pukul 12.00 atau sekitar 12 jam setelah kecelakaan, truk belum dapat dievakuasi. General Manajer Operasi PT Lintas Marga Sedaya, pengelola jalan Tol Cipali, Suyitno mengatakan, evakuasi truk terkendala muatan truk. ”Mobil derek kami hanya mampu mengangkut beban 35 ton, sementara truk ini bebannya lebih dari itu. Kami menunggu crane,” ujarnya.
Untuk sementara, polisi dan petugas PT LMS bersiaga di sekitar truk untuk mengatur lalu lintas. Suyitno juga mengimbau kepada pengendara agar berhati-hati dan beristirahat ketika mengantuk.
Sebelumnya, kasus tabrak belakang terjadi di Tol Cipali KM 78.300, awal Maret lalu. Lima orang tewas saat minibus menabrak bagian belakang truk. Pengemudi minibus Mitsubishi Elf bernomor polisi E 7027 KA itu diduga lelah dan mengantuk.