Bagi pemain film Dion Wiyoko, perjuangan lekat dengan proses yang dilakukan. Untuk mencapai tujuan, diperlukan perjalanan yang diiringi oleh kerja keras. Sama seperti perjuangan yang dirasakan Dion dalam film terbarunya, Susi Susanti:Love All dimana ia berakting menjadi seorang atlet.
“Salah satu film yang saya paling berjuang adalah film ini. Karena selain berakting, saya juga harus memiliki gestur seperti atlit bulu tangkis. Kalau atlet beneran kan sudah berlatih sejak kecil tapi saya harus memainkan peran ini saat sudah dewasa,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Dion membutuhkan waktu empat bulan untuk mendalami karakter sebagai Alan Budikusuma. Banyak detail yang diperhatikan oleh Dion untuk berakting, mulai dari gestur hingga aksen. Ditambah, Dion juga perlu mempelajari cara yang tepat dalam bermain bulutangkis.
“Banyak tantangan yang dilalui sebagai aktor. Perlu bisa meniru gerakan atlet, dialek dan karakternya. Untungnya ruang lingkupnya luas untuk saya eksplorasi”, terangnya.
Berperan menjadi legenda bulutangkis membuat beban tersendiri bagi Dion. Beruntung, Dion bisa berinteraksi langsung dengan Alan sehingga bisa memperhatikan pembawaan tokoh yang akan diperankannya. Sama-sama berasal dari Surabaya juga membuat Dion tidak kesulitan meniru aksen dan gaya berbicara Alan.
“Saya tidak menyangka Ko Alan ini aslinya humoris. Jadi waktu awal ketemu ternyata enak diajak ngobrol,”cerita laki-laki berusia 35 tahun ini.