Johnny G Plate, Politisi Nasdem dari NTT di Kabinet
Johnny G Plate merupakan politisi ketiga dari Partai Nasdem yang diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara menjelang pengumuman kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Selasa (22/10/2019).
Oleh
ANTONIUS PURWANTO
·2 menit baca
Johnny G Plate merupakan politisi ketiga dari Partai Nasdem yang diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara menjelang pengumuman kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Selasa (22/10/2019). Sebelum Johnny, kader Nasdem lain yang sudah mendatangi Istana adalah Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya.
Pria yang akrab disapa Johnny ini lahir di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, 10 September 1956. Sebelum berkiprah di ranah politik, Johnny lebih dulu dikenal sebagai pengusaha. Ia memulai bisnisnya di bidang alat-alat kebutuhan perkebunan pada awal 1980-an. Saat itu sedang marak pembukaan perkebunan di Kalimantan dan Papua.
Selain sebagai pengusaha, Johnny juga memegang beberapa jabatan, yaitu Komisaris PT Indonesia Air Asia (2005-sekarang), Komisaris PT Mandosawu Putratama Sakti (2006-sekarang), Komisaris Utama PT Aryan Indonesia (2007-sekarang), Direktur Utama Bima Palma Group (2006-2013), dan Direktur Utama PT Air Asia Investama.
Mantan aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) ini kemudian tertarik ke panggung politik setelah cukup sukses di dunia usaha. Kiprah politiknya dimulai saat ia bergabung dengan Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI). Ia sempat dipercaya sebagai Ketua Mahkamah PKDI hingga 2013.
Setelah PKDI tidak lolos Pemilu 2014, Johnny kemudian memutuskan bergabung dengan Partai Nasdem. Di partai yang dipimpin Surya Paloh itu, Johnny menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup.
Pada Pemilu 2014, Johnny G Plate berhasil duduk di Senayan periode 2014-2019 dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) I. Ia berhasil memperoleh 33.704 suara.
Di Senayan, Johnny bertugas di Komisi XI DPR yang membidangi keuangan perencanaan pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank untuk periode 2014-2019. Dia juga didapuk sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR.
Johnny juga dipercaya menjabat Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) XI, anggota Banggar, anggota Badan Musyawarah DPR, hingga Ketua Departemen Energi SDA dan Lingkungan Hidup DPP Nasdem. Pada 2017, dia ditunjuk sebagai Sekjen Partai Nasdem menggantikan Nining Indra Saleh yang menjabat Pelaksana Tugas Sekjen Partai Nasdem setelah sekjen lama, Patrice Rio Capella, tersangkut perkara suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada Pemilu Legislatif 2019, Johnny kembali meraih kursi DPR. Ia memperoleh suara terbanyak di Dapil NTT I dengan total 122.290 suara.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, Johnny mengungkapkan diajak berdiskusi soal startup dan keamanan data. Johnny juga menambahkan Indonesia membutuhkan digital di masa depan karena jika Indonesia absen, Indonesia tidak bisa menjadi bangsa pemenang. (LITBANG KOMPAS)