Fachrul Razi, Bintang Empat di Lingkaran Presiden Jokowi
Jika Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi jadi bagian dari kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin, ia mengikuti jejak Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, rekannya sesama lulusan Akabri 1970, yang membantu Jokowi di pemerintahan.
Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
·3 menit baca
Jika Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menjadi bagian dari kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendatang, ia mengikuti jejak Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, rekannya sesama lulusan Akabri 1970 yang membantu Presiden Jokowi di pemerintahan. Luhut Pandjaitan lebih dulu masuk Kabinet Kerja (2014-2019) dengan jabatan terakhir Menteri Koordinator Kemaritiman.
Selain Luhut Pandjaitan, ada juga Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS yang juga lulusan Akabri 1970 di lingkaran pemerintahan Presiden Jokowi, sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Fachrul Razi merupakan purnawirawan jenderal kelahiran Banda Aceh tahun 1947. Jabatan terakhirnya Wakil Panglima TNI (1999-2000). Sebelum menjabat Wakil Panglima TNI, Fachrul merupakan Sekjen Kementerian Pertahanan.
Bintang empat
Di awal kariernya, Fachrul termasuk veteran pertempuran di Timor Timur dengan dua kali penugasan, yakni pada 1976 dan 1985. Bintang Fachrul mulai bersinar saat menjabat Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI dan kemudian Kepala Staf Kodam Tanjungpura pada 1996. Ia kemudian menjabat Gubernur Akmil.
Kariernya terus meningkat saat diangkat menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI pada 1997 dan kemudian dipercaya menjabat Kasum ABRI setahun kemudian. Dengan jabatan ini, Fachrul menjadi jenderal bintang tiga.
Pada 1999, Fachrul menempati posisi Sekjen Kementerian Pertahanan dan selanjutnya diangkat sebagai Wakil Panglima TNI dengan pangkat jenderal TNI. Fachrul mengakhiri pengabdiannya di TNI pada 2002 (Kompas, 12/11/2002).
Bravo 5
Pengabdian Fachrul Razi berlanjut lewat dunia politik. Bersama Wiranto, Subagyo HS, dan sejumlah tokoh nasional lainnya, Fachrul merupakan dewan pendiri Partai Hanura pada 2006.
Hanura mengemban dua visi, yaitu kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat. Visi ini dilengkapi dengan misi Hanura yang ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan, dan akuntabel berdasarkan Pancasila.
Pada pemilu legislatif pertama yang diikuti Partai Hanura tahun 2009, Fachrul Razi menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu. Saat itu, Hanura lolos ambang batas parlemen dengan meraih 3,92 juta suara. Dengan perolehan tersebut, Partai Hanura mampu meraih 17 kursi DPR.
Lima tahun berikutnya, pada Pilpres 2014, Partai Hanura mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Fachrul Razi menjadi Ketua Koordinator Relawan Bravo 5 yang membantu pemenangan Jokowi-Kalla. Sementara teman seangkatannya, Luhut Pandjaitan, menjadi Ketua Dewan Pembina Relawan Bravo 5 (Kompas, 24/8/2014).
Pada saat kampanye Pilpres 2019, Fachrul tetap di barisan pendukung Jokowi dengan memimpin Tim Bravo 5. Dipanggilnya Fachrul Razi oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019), bukan hanya sebagai tanda dukungan jenderal bintang empat di pemerintahan Jokowi-Amin mendatang. Namun, hal ini juga menggambarkan apresiasi Jokowi terhadap orang-orang ”pekerja” yang memperjuangkan kemenangan Jokowi-Amin.
Selain Fachrul Razi yang menjadi Ketua Koordinator Relawan Bravo 5, Jokowi memanggil pula Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir. Selain itu, juga Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Juliari Batubara dan Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional Bahlil Lahadalia. (LITBANG KOMPAS)