Kebakaran di pemukiman padat kembali terjadi. Kali ini kobaran api membakar puluhan rumah Kelurahaan Bidara Cina, Jakarta Timur. Sementara peristiwa ini terjadi karena arus pendek listrik.
Oleh
Aguido Adri
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kebakaran di pemukiman padat kembali terjadi. Kali ini kobaran api membakar 51 rumah di Jalan Otto Iskandar Dinata Raya RW 02, Kelurahaan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Aparat menduga kebakaran terjadi karena arus pendek listrik.
Sebanyak 21 mobil pemadam kebakaran dengan 110 personel dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang menghanguskan 51 rumah. Setidaknya 278 jiwa terdampak dan saat ini mengungsi di halaman Sekolah Dasar Bidara Cina 03 pagi.
Perlu waktu 4,5 jam bagi petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Peyelamatan Jakarta Timur memadamkan api di pemukiman padat penduduk di Kelurahan Bidara Cina. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.00. Jalan yang sempit, membuat mobil pemadam kebakaran cukup sulit masuk ke lokasi.
Wena (32), warga RT 009, mengatakan, ia dan warga lainnya panik ketika api dengan cepat menjalar dan membesar. Tidak ada yang dipikirkannya saat itu, selain keselamatan anak dan keluarga.
“Tidak ada barang atau surat-surat yang bisa diselamatkan. Yang penting kami selamat dulu. Semoga kami dapat bantuan untuk perbaikan rumah, mempermudah pengurusan surat. Saat ini kami memerlukan baju dan seragam sekolah anak,” kata Wena dengan mata berkaca.
Berdasarkan pantauan, hingga pukul 09.30 petugas dari Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Jakarta Timur, mempersiapkan dapur umum dan kebutuhan mendasar untuk membantu korban kebakaran. Selain itu, ada tiga tenda untuk tempat warga beristirahat.
Camat Jatinegara Azril Rizal yang memantau lokasi kebakaran mengatakan, tidak ada korban jiwa dan luka berat yang dialami warganya di RT 008, 009, 012. Ia pun memastikan kebutuhan mendasar para korban akan segera disalurkan.
“Sementara tiga tenda untuk mereka istirahat. Jika kurang kami sudah menyiapkan. Untuk dapur umum juga sedang dibuat. Petugas medis pun kami siapkan. Saat ini yang dibutuhkan adalah pakaian bersih dan layak. Kami usahakan itu segera mungkin,” ujar Azril.
Asril melanjutkan, meski halaman Sekolah Dasar Bidara Cina 03 Pagi dipakai untuk pengungsi, kegiatan sekolah tetap berlangsung. Namun, bagi anak-anak korban kebakaran diberi keringanan untuk tidak bersekolah sampai mendapat seragam sekolah dan kondisi mereka stabil.