Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu memecahkan rekor dunia di nomor Speed World Record putri dengan catatan waktu 6,995 detik. Prestasi itu diraih dalam Kejuaraan Dunia IFSC Climbing Worldcup di China.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
XIAMEN, SABTU — Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, berhasil memecahkan rekor dunia di nomor speed world record putri dengan catatan waktu 6,995 detik. Ia meraih prestasi tersebut pada partai final Kejuaraan Dunia IFSC Climbing Worldcup di Xiamen, China, Sabtu (19/10/2019).
Dari keterangan pers Federasi Panjat Tebing Indonesia yang diterima Kompas, Minggu, di Jakarta, pada partai final, Aries berhadapan dengan Yi Ling Song dari China. Song hanya mampu mencatatkan waktu 9,032 detik.
Song terpeleset di lintasan. Alhasil, ia gagal mempertahankan rekor yang diraihnya pada April 2019 dalam ajang IFSC Worldcup Chongqing, yakni 7,101 detik.
Pencapaian yang ditorehkan Aries ini disambut sorak-sorai penonton. Bahkan, komentator menyebut Aries sebagai atlet yang luar biasa. Aries tampil dengan kekuatan dan kecepatan penuh. Semua keahliannya dikeluarkan secara maksimal.
Atlet asal Grobogan, Jawa Tengah, tersebut bersyukur setelah mampu memecahkan rekor yang dipegang Yi Ling Song. Ia mempersembahkan prestasi tersebut untuk mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. ”Saya bersyukur dikasih kesempatan buat pecahkan rekor dunia dan juara satu di World Cup Climbing Series terakhir di Xiamen,” ujar Aries.
Rekor yang ditorehkan Aries sangat menakjubkan karena ia adalah atlet pertama yang bisa melewati angka 7 detik untuk wanita di nomor speed world record. Catatan waktu tersebut telah dicoba diraih Aries dan Song pada babak semifinal. Aries mencatatkan waktu 7,163 detik dan Song meraih 7,169 detik.
Rekor yang ditorehkan Aries sangat menakjubkan karena ia adalah atlet pertama yang bisa melewati angka 7 detik untuk wanita di nomor speed world record.
Setelah berhasil memecahkan rekor dunia ini, Aries tidak berpuas diri. Ia tetap akan berlatih untuk menghadapi turnamen di Perancis pada November sebagai syarat prakualifikasi Olimpiade 2020.
Pelatih Kepala Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia Hendra Basir bersyukur Aries mampu meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia. Ia berharap, Aries dapat mencatatkan waktu yang lebih baik lagi di turnamen selanjutnya.
Ia menegaskan, turnamen yang diikuti Aries ini menjadi penting karena menjadi syarat untuk mengikuti prakualifikasi Olimpiade. ”Kita masih memiliki peluang untuk lolos (ke Olimpiade),” ujar Hendra.
Adapun medali perunggu Kejuaraan Dunia IFSC Climbing Worldcup di Xiamen diperoleh atlet Rusia, Mariia Krasavina, dengan catatan waktu 7,947 detik. Krasavina berhasil mengalahkan kompatriotnya, Anouck Jaubert, yang menorehkan waktu 14,375 detik.
Untuk nomor speed world record putra, medali emas diraih atlet asal China, Zhong Qixin, dengan catatan waktu 7,208 detik. Qixin mengalahkan atlet asal Rusia, Lev Rudatskiy, yang terjatuh di babak final. Medali perunggu diraih atlet Rusia, Vladislav Deulin, dengan catatan waktu 5,635 detik.