Jelang Pelantikan, Purwakarta dan Karawang Terpantau Kondusif
Jelang pelantikan presiden, kondisi Purwakarta dan Karawang, Jawa Barat, terpantau kondusif dan aman. Berbagai upaya pengamanan terus dilakukan untuk menjaga obyek vital dan mengantisipasi adanya pergerakan massa.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Jelang pelantikan presiden, kondisi Purwakarta dan Karawang, Jawa Barat, terpantau kondusif dan aman. Berbagai upaya pengamanan terus dilakukan untuk menjaga obyek vital dan mengantisipasi adanya pergerakan massa.
Sabtu (29/10/2019) siang, pantauan di sejumlah lokasi publik, antara lain stasiun, Kantor DPRD Purwakarta, dan tempat ibadah, terpantau sepi dan tidak ada kegiatan aksi dari kelompok masyarakat. Kondisi serupa juga terpantau di Karawang.
Kepala Polres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Matrius menyampaikan, upaya pengamanan telah dilakukan sejak H-7 pelantikan dengan menerjunkan 510 personel. Polisi akan menjaga titik-titik rawan di Purwakarta, khususnya di pintu masuk dan keluar Purwakarta. Pengamanan Polres Purwakarta juga dibantu TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Purwakarta.
Adapun sejumlah titik rawan lainnya adalah Gedung DPRD Kabupaten Purwakarta, jalan tol, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan obyek vital (PLTA Waduk Jatiluhur). Sejumlah personel bersiaga di kantor polisi terdekat dan sebagian lagi berkeliling.
Berdasarkan catatan Kompas, pada 2016, obyek vital Jatiluhur pernah menjadi tempat persembunyian teroris. Keempatnya ditangkap di rumah kolam apung Waduk Jatiluhur, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jabar.
Mereka masih berkaitan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bentukan terpidana terorisme Aman Abdurahman, dengan dukungan dana Bahrun Naim, pemimpin sayap Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) asal Indonesia.
Adapun selama proses penyekatan (sweeping) belum ditemukan adanya mobilisasi massa ataupun pelanggaran lainnya. ”Meski begitu, fokus pengamanan akan dilakukan sampai pelantikan nanti. Kami menjamin keamanan di daerah dan tidak ingin ada kecolongan,” ujar Matrius.
Pada Jumat (18/10), Polres Purwakarta, tim gabungan dari unsur TNI Kodim 0619/Purwakarta, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purwakarta, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar doa bersama agar pelantikan presiden bisa berjalan lancar dan kondusif.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan, masyarakat Purwakarta menyambut pelantikan presiden dan wapres terpilih dengan doa damai bersama. ”Semoga pemimpin baru dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.”
Antisipasi lain juga dilakukan di sejumlah stasiun di Karawang. Kegiatan itu bertujuan memeriksa penumpang kereta api dengan target penumpang atau massa yang hendak mengikuti aksi di Jakarta.
Berdasarkan hasil giat penyekatan tadi pagi di Stasiun Karawang, ditemukan sebanyak 11 remaja asal Jawa Tengah yang akan berangkat ke Cibubur. Dari keterangan mereka, disebutkan bahwa alasan berangkat ke Jakarta adalah untuk melihat konser musik Slank. Mereka pun diberikan penyuluhan agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan terlibat unjuk rasa pada pelantikan besok.
Kepala Polres Karawang Ajun Komisaris Besar Nuredy memastikan bakal mencegah siapa pun yang akan berangkat ke Jakarta saat pelantikan presiden. Untuk memastikan hal tersebut, dia mengaku sudah menghubungi sejumlah sekolah dan meminta pelajarnya tidak berangkat ke Jakarta. Ia mengatakan, sejauh ini Kabupaten Karawang dalam situasi yang kondusif.