Jadwal padat ”Boxing Day” untuk merayakan Natal di Inggris selalu saja menuai kritikan dari pihak klub karena dianggap tidak manusiawi.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·3 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Jadwal padat pada ”Boxing Day” untuk merayakan Natal di Inggris selalu saja menuai kritikan dari pihak klub karena dianggap tidak manusiawi. Manajer Manchester City Pep Guardiola pun khawatir dengan kebugaran para pemainnya.
Seperti musim lalu, City masih tetap berada di jalur perebutan juara dengan Liverpool sehingga setiap laga sangat berharga bagi mereka. Tergelincir di satu pertandingan akan berakibat fatal. Apalagi, City saat ini tertinggal delapan poin dari Liverpool sehingga sangat membutuhkan kemenangan di setiap laga.
Melihat jadwal City yang akan dilalui pada laga Boxing Day, Guardiola pun langsung menunjukkan rasa khawatirnya. Pada 27 Desember (waktu setempat), City harus bertandang ke Wolverhampton Wanderers, tim yang mengalahkan mereka di kandang pada dua pekan lalu. Setelah dari Wolves, mereka harus kembali ke Manchester untuk menyambut tim promosi Sheffield United pada 29 Desember (waktu setempat) di Stadion Etihad.
Alhasil, jarak antara pertandingan Wolves dan Sheffield United hanya sekitar 48 jam. ”Para pemain harus pergi ke lemari es. Saya tidak bercanda. Pulang, buka lemari es dan masuk selama 48 jam. Sampai jumpa di Stadion Etihad,” ujar Guardiola, Jumat (18//10/2019).
Meskipun telah tiga musim berkompetisi di Liga Inggris dengan berhasil menjadi juara sebanyak dua kali, Guardiola masih tetap mengkhawatirkan kondisi pemainnya. Jadwal yang padat akan membuat pemain mudah cedera.
Bagi pebisnis, masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan pemain lain. Sementara klub dituntut untuk bekerja keras dan mengatur kondisi sesuai dengan kebutuhan kompetisi.
”Kami telah mengatasi masalah ini di masa lalu dan kami akan menyelesaikannya di masa depan. Itu satu-satunya cara. Jika tidak bisa menyelesaikannya, kami tidak bisa memenangi empat gelar dalam satu musim,” ujar Guardiola.
Sependapat dengan Guardiola, Chief Operating Officer Manchester City Omar Berrada juga mencemaskan kondisi para pemainnya. ”Kami jelas memahami bahwa pemegang hak siar menjadi salah satu penentu dalam penjadwalan pertandingan. Namun, kami juga perlu memastikan bahwa kami melindungi para pemain dengan baik karena ada integritas dalam olahraga dan kualitas produk,” tutur Berrada seperti dikutip dari The Guardian.
Keluhan fans Liverpool
Jadwal Boxing Day ternyata juga dikeluhkan pendukung Liverpool. Mereka menganggap jadwal pada malam hari akan membuat suporter kesulitan mendapatkan sarana transportasi untuk berangkat dan pulang.
Adapun Boxing Day akan dipertandingkan pada pukul 12.30 (waktu setempat), 15.00, 17.30, dan 20.00. Jadwal tersebut dibuat demi memenuhi kebutuhan dari Amazon Prime, perusahaan penyiaran berbasis internet yang mendapatkan hak siar Liga Inggris mulai akhir tahun ini. Liverpool akan bertanding melawan tuan rumah Leicester pada 26 Desember 2019 pukul 20.00 (waktu setempat).
Suporter Liverpool yang tergabung dalam kelompok Spirit of Shankly pun memprotes jadwal tersebut. ”Tidak ada layanan kereta api nasional yang berjalan pada hari tersebut dan transportasi umum lokal kemungkinan akan sangat berkurang,” ujar Spirit of Shankly dalam website resminya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, mereka menyarankan agar seluruh pertandingan berlangsung pada pukul 3 sore. Pihak Liverpool telah memberikan solusi kepada para penggemarnya melalui penawaran perjalanan bersama dengan biaya pemesanan sebesar 5 poundsterling atau sekitar Rp 91.722 per kursi. Semua hasil penjualan akan diserahkan ke North Liverpool Foodbank. (AFP)