Pengusaha kecil Indonesia akan tampil di ajang Expo 2020 Dubai. Di ajang internasional itu, mereka akan memamerkan produknya bersama peserta dari 190 negara.
Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah mendapatkan kesempatan mengikuti ajang Expo 2020 Dubai. Mereka akan memamerkan produk di ajang internasional itu bersama peserta dari 190 negara.
Indonesia terdaftar sebagai salah satu negara peserta dalam Expo 2020 Dubai. ”Kami membuka kesempatan bagi UMKM yang mau berpartisipasi dalam Expo 2020 Dubai. Contohnya UMKM yang memproduksi suvenir untuk dihadirkan dalam pameran tersebut,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dody Edward dalam konferensi pers pada salah satu acara Trade Expo Indonesia Ke-34 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Jumat (18/10/2019).
Expo 2020 Dubai merupakan bentuk World Expo Ke-34. Pameran ini berlangsung pada 20 Oktober 2020-10 April 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Untuk mengikuti pameran internasional ini, pemerintah membutuhkan dana lebih dari Rp 400 miliar. Menurut rencana, porsi pemerintah 75 persen dan sisanya swasta.
Dody menyatakan, UMKM yang berpotensi unjuk gigi dalam Expo 2020 Dubai harus berorientasi ekspor sebagai salah satu modal untuk ekspansi ke pasar global. Jumlahnya akan diseleksi, tergantung dari alokasi dana yang ada.
Keterlibatan UMKM akan dikonsep secara kumulatif dalam satu tema program berbasis produk yang dilangsungkan selama pameran. ”Secara total, pameran berlangsung selama 173 hari. Kami berencana mengadakan sejumlah pekan tematis di paviliun Indonesia. Misalnya, pekan kopi atau pekan kakao. Dalam program ini, UMKM diharapkan terlibat,” ujar Dody.
Konsul Jenderal Indonesia di Dubai Ridwan Hassan berpendapat, UMKM yang bergerak di sektor kuliner berpotensi untuk tampil dalam Expo 2020 Dubai. Pameran internasional ini dapat menjadi sarana mempromosikan dan memasarkan kuliner khas dari Indonesia.
Secara jangka panjang, Ridwan mengharapkan, pemasaran produk UMKM kuliner Indonesia di Expo 2020 Dubai dapat memberikan efek domino. Tak hanya menambah jumlah penjualan di tingkat pelaku UMKM, tetapi juga sampai produsen pangan yang berada di hulu produksi.
Indonesia akan tampil dalam Expo 2020 Dubai melalui paviliun yang didirikan di atas lahan seluas 1.860 meter persegi. Paviliun Indonesia mengambil tema ”Transforming Future Civilization through Innovations and Diversity”. Peletakan batu pertama bangunan dengan tiga lantai ini telah berlangsung pada 9 September 2019.
Paviliun Indonesia akan menghadirkan pasar malam. ”Di pasar malam ini, UMKM dapat berpartisipasi, khususnya UMKM di sektor kuliner,” ujar Ridwan. Pemerintah memperkirakan, 25 juta orang mengunjungi Expo 2020 Dubai. Kementerian Perdagangan menargetkan, minimal 10 persen dari angka tersebut mengunjungi paviliun Indonesia.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis menargetkan, minimal 50 persen dari proyeksi pengunjung Expo 2020 Dubai mendatangi paviliun Indonesia. Untuk meraih potensi pasar ini, dia menyatakan, UMKM yang terlibat mesti berdaya saing. Menurut dia, kehadiran Indonesia di Expo 2020 Dubai dapat mengundang serta membuka peluang dalam investasi, kerja sama perdagangan internasional, dan pariwisata.
Industri besar
Selama 173 hari, Dody menyebutkan, sejumlah forum bisnis akan digelar. Industri besar yang diunggulkan Indonesia untuk dibawa di Expo 2020 Dubai terdiri dari otomotif, jasa konstruksi, dan komoditas pertanian.
Paviliun Indonesia dibangun oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dalam hal ini, bangunan paviliun Indonesia dapat menjadi bukti nyata kualitas jasa konstruksi Indonesia yang ditampilkan dalam pamera berskala internasional.
Pembeli memindai kode baca cepat (QR code) untuk transaksi pembayaran di salah satu gerai kopi di pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2019). Bank Indonesia meluncurkan standar kode baca cepat Indonesia atau QRIS yang berlaku bagi sistem pembayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik, dan perbankan bergerak yang efektif diimplementasikan pada Januari 2020.
Pedagang, termasuk pelaku UMKM, menjadi target awal penerapan QRIS. Berdasarkan riset yang dilakukan, Presiden Direktur PT Samudra Dyan Praga Hariman Zagoel memperkirakan, 2-3 persen berupa investor. Oleh karena itu, paviliun Indonesia mesti dibuat semenarik mungkin untuk memikat investor. PT Samudra Dyan Praga merupakan agensi operasional paviliun Indonesia.