Skuad ”Garuda Muda” terus mematangkan persiapan untuk menjalani kualifikasi Piala Asia U-19 2020 dengan sejumlah uji coba, termasuk melawan China U-19 di Surabaya yang berakhir 3-1 untuk Indonesia.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Tim nasional Indonesia U-19 menatap kualifikasi Piala Asia U-19 2020 dengan keyakinan tinggi. Hal itu didapat setelah kemenangan 3-1 atas China dalam laga uji coba, Kamis (17/10/2019) malam, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Tuan rumah mengawali ”pesta” dengan gol penyerang Bagus Kahfi pada menit ke-14. Gol dari Bagus itu menuntaskan kegagalan gelandang Beckham Putra yang ingin meneruskan umpan silang bek Rizky Ridho.
Bek Fathur Rachman menggandakan keunggulan Indonesia dengan mencetak gol pada menit ke-26. Gol tercipta setelah Fathur meneruskan umpan mendatar Bagus.
Pesta gol belum berhenti. Lagi-lagi, Bagus menjadi pemain penting dengan umpannya yang kemudian disempurnakan oleh sundulan Alfeandra Santosa menjadi gol pada menit ke-36.
Tim tamu membalas satu gol pada babak kedua. Menit ke-64, gelandang pengganti, Tao Qianglong, mencetak gol lewat eksekusi penalti. Gol itu lahir 4 menit setelah Tao masuk menggantikan bek Aisikaer Aifeierding.
Bek Indonesia Bagas Kaffa dalam jumpa pers mengatakan senang dengan kemenangan besar itu. Keberhasilan menjadi modal penting untuk kembali menghadapi tim yang sama di laga uji coba, Minggu (20/10), di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
”Ini hasil kerja sama tim yang baik, tetapi tentu masih ada yang harus kami perbaiki,” kata Bagas, kakak kembar Bagus.
Pelatih Indonesia Fakhri Husaini menambahkan, kemenangan itu agak di luar prediksi. China sempat diyakini akan memberi perlawanan ketat. Namun, di laga uji coba ternyata lawan mudah dijatuhkan.
”Catatan kami adalah bagaimana pertahanan ke depan lebih baik,” kata Fakhri yang di turnamen Piala AFF U-19 membawa timnya finis di urutan ketiga.
Kualifikasi Piala Asia U-19
Indonesia memilih China sebagai lawan uji coba karena tim ”Negeri Tirai Bambu” itu diyakini memiliki kekuatan yang agak mirip dengan Korea Utara dan Hong Kong. Kedua tim ini bergabung bersama Timor Leste di Grup K yang juga dihuni Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Laga kualifikasi Grup K akan berlangsung di Stadion Madya, Jakarta, 6-10 November 2019.
Dengan menghadapi China, menurut Fakhri, Indonesia mencoba menerka seperti apa kekuatan Korea Utara dan Hong Kong. ”Kami memang masih agak buta dengan dua kekuatan itu,” katanya.
Korea Utara dan Hong Kong diyakini bergaya permainan agresif dan bertenaga. China agak kalem. Namun, hasil uji coba dengan China terutama dalam laga berikutnya akan terus menjadi bahan evaluasi. ”Kerangka tim sudah ada, tetapi masih perlu berbagai penyempurnaan,” ujar Fakhri.
Pelatih China Cheng Yaodong mengatakan, tim tuan rumah bermain amat bagus dan cepat. Seluruh pemain Indonesia berbahaya meski diakui peran Bagus dalam laga itu cukup menonjol.
”Saya melihat para pemain keletihan mungkin akibat beberapa laga uji coba sebelumnya,” kata Cheng dalam bahasa Mandarin yang kemudian dibantu diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Cheng menyatakan, kekalahan dari Indonesia bukan berarti tim yang diturunkan merupakan lapis kedua. ”Semuanya pemain utama, tetapi di laga berikutnya akan saya datangkan lima pemain lagi,” ujarnya.
Laga melawan Indonesia, menurut Cheng, penting mengingat kekuatan tim muda Nusantara dikenal bereputasi cukup baik. Melawan Indonesia menjadi modal penting bagi China dalam kualifikasi Piala Asia U-19.