Foto Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mengendarai kuda putih di Gunung Paektu dipublikasikan di berbagai media. Hal ini merupakan sebuah isyarat.
Pemberitaan mengenai Korut cenderung menyita perhatian. Pembunuhan saudara beda ibu Kim Jong Un, yakni Kim Jong Nam, beberapa tahun lalu, di Malaysia, mengejutkan dunia. Dalam peristiwa yang sempat membuat warga Indonesia diadili ini, Kim Jong Nam dibunuh dengan VX, racun saraf tak berbau yang termasuk senjata pembunuh massal.
Selain itu, berita uji coba rudal balistik antarbenua yang dilakukan Korut pada 2017 juga menghiasi media-media internasional. Orang pun seperti menjadi kian penasaran dengan Kim Jong Un. Setahun kemudian, situasi berbalik 180 derajat. Kim Jong Un mau melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump. Dua kali pembicaraan denuklirisasi dilakukan, yakni di Singapura (Juni 2018) serta Vietnam (Februari 2019). Selain itu, keduanya bertemu di perbatasan Korea Selatan-Korut.
Namun, hingga sekarang, semua ”drama” ini tak berujung pada denuklirisasi konkret. Kedua pemimpin sama-sama menemukan jalan buntu. Washington ngotot denuklirisasi dilakukan Korut secara menyeluruh terlebih dahulu sebelum sanksi dicabut. Sebaliknya, Pyongyang ingin sanksi dihapus bertahap, berbarengan dengan denuklirisasi yang juga dikerjakan bertahap. Upaya tim dari kedua negara untuk bernegosiasi belum lama ini masih tak membuahkan hasil.
Dalam situasi buntu tersebut, seperti diberitakan harian ini, kantor berita Korut, KCNA, Rabu silam, merilis foto-foto Kim Jong Un naik kuda putih di Gunung Paektu. Simbolisme kuda putih dan Gunung Paektu ini mirip dengan cerita bahwa kakek Kim Jong Un, yakni Kim Il Sung, naik kuda putih saat melawan penjajahan Jepang. Gunung Paektu juga menjadi basis gerilya Kim Il Sung pada era perjuangan tersebut.
Hal lain yang perlu dicatat dari aksi Kim Jong Un naik kuda putih di Gunung Paektu ialah simbolisme ini juga dilakukan bertahun-tahun lalu saat ia hendak melakukan langkah mengejutkan. Seperti dilaporkan AP, ia mengunjungi Gunung Paektu sebelum mengeksekusi pamannya yang memiliki kekuasaan dan pengaruh cukup besar pada 2013. Selain itu, sebelum memulai diplomasi dengan Korsel dan AS pada 2018, Kim Jong Un berkunjung ke Gunung Paektu.
Karena itu, para analis melihat, aksi Kim Jong Un naik kuda putih di Gunung Paektu menyiratkan ia akan melakukan langkah baru ”mengejutkan”. Kemungkinan besar, langkah itu terkait isu denuklirisasi, yaitu Korut bakal memulai lagi uji coba rudal dan nuklir setelah mendapati sulitnya bernegosiasi dengan AS. Menjelang pilpres 2020, hal ini dapat menjadi pukulan bagi Trump yang selama ini membanggakan keberhasilannya mengajak Kim Jong Un bernegosiasi.
Negara tetangga Korut pun terus mencermati apa yang akan ditempuh Kim Jong Un. Jika uji coba rudal dan nuklir kembali dilakukan, ketidakpastian yang mengkhawatirkan akan meningkat lagi di kawasan Asia timur.