Indonesia Unjuk Gigi di Tengah Pelemahan Pasar Global
Pemerintah berupaya memperbaiki kinerja perdagangan nasional. Meski dunia tengah mengalami pelemahan ekonomi, pemerintah yakin ada pertumbuhan transaksi selama pameran berlangsung.
Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Pemerintah menggelar Trade Expo Indonesia 2019 sebagai salah satu upaya perbaikan kinerja perdagangan nasional. Meskipun saat ini dunia tengah mengalami pelemahan ekonomi, pemerintah optimistis transaksi dalam pameran dagang ini tumbuh.
Trade Expo Indonesia 2018 mencatatkan transaksi 8,49 miliar dollar AS. ”Justru karena ekonomi global melemah, kami adakan pameran dagang ini sebagai upaya Indonesia untuk bertahan. Kami targetkan pertumbuhannya (transaksi dalam Trade Expo Indonesia 2019) mencapai 15 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (16/10/2019).
Dari sisi dunia, Bank Dunia memproyeksikan pada Juni 2019 ekonomi global tumbuh 2,6 persen sepanjang 2019. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pada Januari 2019 yang pertumbuhannya 2,9 persen. Hal ini dapat berdampak pada penurunan permintaan dari sejumlah negara kepada Indonesia.
Secara nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sepanjang Januari-September 2019 sebesar 1,945 miliar dollar AS. Nilai ekspor turun 8 persen menjadi 124,17 miliar dollar AS dan nilai impor turun 9,12 persen menjadi 126,12 miliar dollar AS.
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sepanjang 2019 sebesar 8 persen. Akan tetapi, BPS mendata Indonesia mengalami penurunan ekspor nonmigas 6,62 persen sepanjang Januari-September 2019 dibandingkan tahun lalu menjadi 114,74 miliar dollar AS.
Sebagai salah satu langkah memperbaiki kinerja neraca perdagangan, Trade Expo Indonesia 2019 telah menjaring lebih dari 1.125 pembeli dari 56 negara. Jumlah peserta pameran mencapai 1.497 perusahaan.
Dalam pembukaan Trade Expo Indonesia 2019, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, esensi perdagangan internasional ialah untuk meningkatkan perekonomian antarnegara secara bersama-sama. ”Perdagangan seharusnya memacu produktivitas yang diharapkan berujung pada kemakmuran bersama,” ujarnya.
Dari sisi permodalan pergelaran Trade Expo Indonesia 2019, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dody Edward menyebutkan, sumbernya ditanggung oleh pihak swasta. Dengan demikian, peserta TEI berasal dari pelaku bisnis yang memiliki keinginan dan kemampuan menjalankan bisnis internasional secara produksi, manajemen, serta siap masuk ke pasar ekspor dan bersaing di pasar global.
Pameran dagang kali ini juga memberikan panggung pada produk perikanan dan hortikultura. Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjadja Kamdani mengatakan, dua produk ini tengah diminati pasar internasional.
Dalam Trade Expo Indonesia 2019, terdapat sejumlah forum bisnis dan pencocokan bisnis. Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri Ina Haningtyas Krisnamurthi mengharapkan, forum bisnis yang berlangsung juga berorientasi pada penguatan kapasitas tenaga kerja nasional.