Belanda wajib mengalahkan Irlandia Utara jika ingin membuka kans menjadi juara Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2020. Pelatih Belanda Ronald Koeman merasa laga ini tidak akan mudah.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
ROTTERDAM, RABU –Belanda akan menjalani laga krusial pada ajang Kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Irlandia Utara di Stadion Feyenoord, Rotterdam, Jumat (11/10/2019) pukul 01.45 WIB. Kemenangan akan menjadi batu loncatan bagi tim ”Oranye” untuk menguasai puncak klasemen Grup C.
Saat ini, Jerman masih menguasai puncak klasemen Grup C dengan 12 poin. Irlandia Utara berada di peringkat kedua dengan poin yang sama. Apabila Belanda berhasil menang atas Irlandia Utara, mereka akan naik ke peringkat kedua. Jerman saat ini masih unggul dua gol atas Belanda dalam jumlah selisih gol.
Pelatih Belanda Ronald Koeman menyadari bahwa calon lawannya itu memiliki kualitas di bawah mereka. Dalam laga persahabatan pada Juni 2012, yang merupakan pertemuan terakhir kedua tim itu, Belanda menang telak 6-0. Sementara itu, Irlandia Utara terakhir kali bisa mengalahkan Belanda, 2-1, pada laga ajang Kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung tahun 1965.
Meski demikian, Koeman tidak mau meremehkan Irlandia Utara yang ia sebut sebagai mesin tempur.
”Kami lebih baik dibandingkan mereka, tetapi ini bukan jaminan laga nanti akan berlangsung mudah,” kata Koeman seperti dikutip Algemeen Dagblad, Rabu (9/10/2019).
Sebagai tim yang mirip sebuah mesin tempur, kata Koeman, Irlandia Utara memiliki gaya menyerang yang cepat dan gemar beradu fisik. Menghadapi tim seperti itu, Koeman ingin Belanda melakukan pendekatan berbeda.
”Kami harus bermain lebih sabar karena lawan akan tampil dengan formasi yang rapat,” katanya.
Belanda akan berusaha menguasai bola lebih lama dan mencegah lawan memiliki inisiatif untuk menyerang. Pergerakan pemain juga akan menentukan keberhasilan strategi ini. Selama bisa menguasai bola dan memiliki pergerakan yang sulit dibaca, Belanda akan lebih mudah menciptakan banyak peluang gol.
Koeman pun diuntungkan dengan banyaknya pilihan pemain untuk menerapkan strategi ini. Ia memiliki gelandang muda Barcelona Frenkie de Jong dan andalan Liverpool Georginio Wijnaldum di lini tengah, serta Kevin Strootman sebagai pelapis. Selain itu gelandang menyerang Ajax Amsterdam Donny van de Beek juga sudah pulih dari cedera.
Stok pemain yang banyak memudahkan Koeman untuk mengatur rotasi pemain untuk laga berikutnya, yaitu melawan Belarusia, Minggu (13/10). Jika kembali meraih kemenangan dalam laga kontra Belarusia itu, Belanda akan semakin kokoh berada di puncak klasemen, meski pada hari yang sama Jerman juga bisa menang atas Estonia. Dalam perhitungan head to head, Belanda unggul atas Jerman karena pada pertemuan terakhir, Belanda mengalahkan Jerman 4-2.
”Ada banyak pilihan pemain untuk ditempatkan di lini tengah dan lini depan. Mungkin kami akan melakukan beberapa pergantian dalam dua laga nanti (melawan Irlandia Utara dan Belarusia),” ujar Koeman.
Ujian besar
Bagi Irlandia Utara, laga lawan Belanda merupakan ujian besar selanjutnya. Dalam empat laga pertamanya, Irlandia Utara hanya menghadapi tim-tim lemah di grup tersebut seperti Estonia dan Belarusia. Mereka dapat menang mudah dan mengumpulkan 12 poin.
Namun, ujian pertama terjadi pada awal September lalu ketika Irlandia Utara bertemu Jerman dan kalah 0-2. Kekalahan itu membuat Jerman kini berada di puncak klasemen sementara dan Irlandia Utara tertahan di peringkat kedua. Kini Belanda akan menjadi ujian besar kedua bagi mereka untuk bisa lolos ke putaran final Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah tahun 2016.
”Ini mungkin akan jadi laga terberat sepanjang karier saya, tetapi saya sangat menantikannya,” kata penyerang sayap Irlandia Utara Gavin Whyte seperti dikutip BBC. Whyte ingin menguji kemampuan pribadinya dalam laga sebesar ini dan menguji mental ketika menghadapi ribuan suporter Belanda.
Pelatih Irlandia Utara Michael O’Neill melihat peluang untuk memenangi laga ini. ”Belanda adalah tim yang sedang naik daun, tetapi mereka juga sedang memikul ekspektasi yang tinggi karena mereka gagal tampil dalam dua kompetisi mayor terakhir (Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018),” katanya. (REUTERS)