Laga Uji Coba di Surabaya Menjadi Ajang Pembuktian
Laga uji coba tim nasional Indonesia U-19 melawan China di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (17/10/2019) menjadi ajang pembuktian keseriusan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Laga uji coba tim nasional Indonesia U-19 melawan China di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (17/10/2019), ditargetkan menjadi ajang pembuktian keseriusan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kelancaran jalannya laga uji coba tersebut menjadi nilai tambah penilaian bagi Indonesia memperebutkan posisi tuan rumah melawan Brasil dan Peru.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria seusai bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (10/10/2019), di Surabaya, menyatakan, secara umum Indonesia siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 2021. Dia yakin Indonesia bisa memenangi bidding atau proses penawaran menjadi tuan rumah melawan Brasil dan Peru.
”Brasil memang punya pengalaman menyelenggarakan turnamen internasional, tetapi kami mau menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keseriusan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” ujar Tisha.
Untuk memastikan kesiapan tersebut, PSSI mendatangi 10 stadion yang diajukan sebagai arena menggelar pertandingan Piala Dunia U-20 2021. Mereka memastikan seluruh fasilitas yang ada di stadion tersebut memenuhi standar yang ditetapkan FIFA.
Adapun 10 stadion yang disiapkan untuk menggelar pertandingan adalah Gelora Bung Tomo (Surabaya), Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot Candrabhaga (Bekasi), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), Mandala Krida (Yogyakarta), I Wayan Dipta (Gianyar), dan Jaka Baring (Palembang).
Stadion Gelora Bung Tomo dinilai sudah sangat layak untuk menggelar Piala Dunia U-20. Namun, dalam pemeriksaan masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi, di antaranya lampu, ruang ganti pemain, dan lapangan untuk latihan. ”Minimal ada lima lapangan di satu kota untuk latihan pemain,” kata Tisha.
Dia mengatakan, tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 akan ditentukan dalam rapat FIFA pada 23-24 Oktober 2019 di Shanghai, China. PSSI masih memiliki waktu hingga 18 Oktober 2019 untuk melengkapi laporan-laporan untuk diajukan dalam rapat FIFA dalam menentukan tuan rumah Piala Dunia U-20.
Indonesia dinilai masih memiliki peluang mendapatkan tambahan nilai sebelum penentuan akhir tersebut. Pekan depan, Indonesia akan menggelar pertandingan uji coba tim nasional U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo. Laga tersebut diharapkan berjalan lancar karena menjadi salah satu penilaian yang diajukan kepada FIFA. Seluruh elemen pertandingan, mulai dari pemain, panitia pelaksana, suporter, dan masyarakat Surabaya, diharapkan mendukung kelancaran laga tersebut.
”Apabila terpilih, ini rezeki bagi Indonedia, kalau tidak, ini investasi jangka panjang sehingga nantinya kita kembali bersiap bidding selanjutnya untuk Piala Dunia U-17,” tutur Tisha.
Risma mengatakan, Pemkot Surabaya mendukung rencana PSSI untuk mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Kekurangan di Stadion Gelora Bung Tomo akan diselesaikan agar semua persyaratan yang ditentukan bisa terpenuhi.
”Masih ada waktu. Memang tidak mudah, tetapi akan saya tangani sendiri, saya kawal sendiri agar bisa meyakinkan FIFA bahwa Surabaya siap menjadi tuan rumah,” kata Risma.
Risma meyakini jika Surabaya menjadi salah satu kota yang menggelar Piala Dunia U-20, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Surabaya, terutama generasi muda Surabaya. Oleh sebab itu, dia akan melakukan hal yang maksimal untuk mewujudkan rencana tersebut. ”Di daerah lain mungkin banyak yang gila bola, tetapi arek-arek Suroboyo lebih parah gila bolanya,” ujarnya.