BEIJING, RABU — China kembali menunjukkan dukungannya kepada Pakistan dalam masalah Kashmir. Dukungan tersebut disampaikan menjelang pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Perdana Menteri India Narendra Modi akhir pekan ini.
Xi mengatakan sedang mengamati situasi di Kashmir. Ia akan mendukung Pakistan pada masalah-masalah yang menjadi kepentingan utama negara itu. Pernyataan pada Rabu (9/10/2019) itu disampaikan setelah Xi menerima PM Pakistan Imran Khan di Beijing. Dalam pertemuan itu, Xi mengatakan benar atau salah untuk isu Kashmir sudah jelas. Xi mendorong penyelesaian masalah Kashmir melalui dialog.
Bukan kali ini saja Beijing mendukung Islamabad soal Kashmir. Kala menerima Khan di Beijing kemarin, PM China Li Keqiang mengatakan, China mendukung Pakistan menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayahnya. Sementara di sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada September lalu, China meminta India tidak bertindak sepihak soal Kashmir.
China, India, dan Pakistan sudah lama bersengketa soal Kashmir. Masing-masing negara menguasai sebagian dari wilayah Kashmir. China melalui Aksai Chin, India melalui Jammu dan Kashmir, serta Pakistan melalui Azad Kashmir. Baku tembak dan perang gara-gara Kashmir berulang kali terjadi di antara ketiga negara itu
Kementerian Luar Negeri China menuding India melemahkan keutuhan wilayah China. Tudingan pada Agustus 2019 itu dilontarkan setelah ada kebijakan baru soal Ladakh, salah satu kota di Kashmir. Beijing dan New Delhi sama-sama mengklaim Ladakh. Gara- gara Ladakh, tentara perbatasan China dan India baku hantam pada September 2019. Tentara perbatasan kedua negara juga pernah baku lempar di Ladakh beberapa tahun lalu. Bahkan, China-India pernah berperang gara-gara berebut Kashmir pada 1962.
New Delhi juga keberatan dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan China. Di Pakistan, sebagian proyek dalam koridor prakarsa itu melewati Kashmir. Bagi New Delhi, seluruh wilayah Kashmir adalah satu kesatuan dan harus dikontrol India.
Temui Modi
Meski secara terbuka mendukung Pakistan, Xi tetap akan bertandang ke India dan menemui Modi. Kementerian Luar Negeri India menyebut Modi-Xi bertemu di Chennai, 11-12 Oktober 2019. Pertemuan tidak resmi itu untuk menindaklanjuti peningkatan hubungan yang mereka bahas dalam pertemuan di Wuhan, China, pada Agustus 2018.
”Sejak pertemuan pemimpin kedua negara, hubungan China-India berkembang semakin baik. Masing-masing pihak terus mendorong kerja sama di berbagai bidang dan menangani berbagai perbedaan dan masalah sensitif dengan baik,” kata juru bicara Kemlu China, Geng Shuang.
Dalam pertemuan itu, Modi-Xi diprediksi membahas keterlibatan raksasa telekomunikasi China, Huawei, dalam pengembangan teknologi seluler generasi 5 (5G) di India. Amerika Serikat terus-menerus menekan India agar tidak melibatkan perusahaan China dalam pengembangan 5G di India dengan alasan keamanan.
Meski ada sejumlah isu, New Delhi mempersiapkan pertemuan Modi-Xi secara serius. India berusaha mencegah insiden apa pun yang dinilai bisa mengganggu pertemuan itu. Langkah India termasuk menangkap para aktivis Tibet. Polisi di Tamil Nadu memanggil para pelajar asal Tibet dan membuat pernyataan tidak akan terlibat kegiatan yang mengganggu ketenangan umum. Sejak lama, orang Tibet menentang penguasaan China atas Tibet. (AFP/REUTERS)