NEW YORK, SELASA — Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadapi defisit 230 juta dollar AS. Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Senin (7/10/2019), PBB kemungkinan akan kekurangan dana pada Oktober 2019.
Dalam surat yang ditujukan kepada 37.000 pegawai di Sekretariat PBB, Guterres menyatakan, ”langkah-langkah tambahan” harus diambil untuk memastikan gaji dan hak- hal lain dibayarkan. Tidak dirinci apa yang dimaksud dengan langkah tambahan itu.
”Kontribusi negara-negara anggota hanya sebesar 70 persen dari total anggaran yang diperlukan untuk operasional rutin pada tahun 2019. Artinya, ada kekurangan dana 230 juta dollar AS pada akhir September 2019. Kita menghadapi risiko berkurangnya cadangan likuiditas pada akhir bulan ini,” tulis Guterres.
Anggaran operasional PBB untuk periode 2018-2019 hampir 5,4 miliar dollar AS yang 22 persen di antaranya berasal dari kontribusi Pemerintah AS.
Untuk memangkas pengeluaran, Guterres menyebut menunda sejumlah konferensi dan pertemuan. Selain itu, memperketat perjalanan dinas hanya untuk kegiatan yang penting serta menghemat energi.
Awal tahun 2019, Guterres meminta negara-negara anggota PBB menambah kontribusi mereka untuk mengatasi masalah arus kas. Akan tetapi, menurut sumber anonim dari lingkungan dalam PBB, negara-negara anggota menolaknya.
”Tanggung jawab kesehatan keuangan kami bergantung pada negara-negara anggota,” kata Guterres. Anggaran operasional PBB itu tidak termasuk dana untuk operasi perdamaian.
Hal serupa pernah disampaikan Guterres pertengahan tahun lalu. Ketika itu ia menyampaikan, per Juni 2018 defisit anggaran inti PBB sebesar 139 juta dollar AS. Guterres pun menyebutkan, PBB ”tidak pernah menghadapi kesulitan keuangan begitu awal seperti ini”.
”Sebuah organisasi seperti kita tidak seharusnya berulang kali menderita defisit seperti ini. Tetapi, tentu yang paling merasakan dampaknya adalah mereka yang tidak bisa kita bantu,” tulis Guterres dalam suratnya.
Komite Anggaran Sidang Umum PBB menyetujui anggaran inti PBB untuk periode 2018-2019 sebesar 5,4 miliar dollar AS atau lebih kecil 285 juta dollar AS dari anggaran periode 2016-2017. Kepada para pegawainya, Guterres mengatakan, dirinya khawatir dengan tren defisit terjadi lebih awal. (AFP/REUTERS)