Perpaduan kultur budaya bisa terjadi dalam apa saja, termasuk dalam hal kuliner. Semua tetap terasa nikmat, dengan “negosisasi rasa” saat perpaduan bumbu dari ragam budaya berbeda itu menyatu dalam kunyahan lidah.
Perpaduan citarasa tersebut disajikan oleh Madukoro El Pasto, café baru di tepi kolam renang di Hotel Puri Asri di Kota Magelang, Jawa Tengah. Café tersebut menyajikan sekitar 20 menu Italia, dan sebagian diantaranya adalah menu-menu yang dihasilkan dari perpaduan citarasa Italia, dan Indonesia.
Jadi janganlah melulu membayangkan pasta dalam balutan krim, susu, atau keju. Di kafe itu, bersiaplah untuk menikmati kejutan seru, untuk merasakan kuah bumbu kacang dalam spaghetti karedok, atau gurih aneka rempah dan santan tongseng yang menjadi topping pizza. Jangan lupa juga untuk memastikan piring bersih usai bersantap spaghetti rendang, karena pasti ada ceceran bumbu dan daging yang seringkali tertinggal di piring.
Chef di Msdukoro El Pasto, Indah Suprapti, mengatakan, Medukoro El Pasto memiliki 45 pilihan menu, di mana lima menu diantaranya adalah menu paduan atau fusion, yaitu pizza tongseng, pizza sop buntut, spaghetti karedok, spaghetti rendang, dan spaghetti bumbu kari.
“Yang paling disukai dan sering dipuji oleh tamu hotel adalah spaghetti rendang.”
Paduan bumbu Nusantara dalam hidangan pasta ini sengaja dibuat untuk lebih mendekatkan cita rasa menu dengan lidah masyarakat Indonesia. Kreasi baru ini sudah mulai diperkenalkan sebagai salah satu menu restoran Pringgodani di Hotel Puri Asri, dan ternyata variasi menu tersebut disukai.
“Yang paling disukai dan sering dipuji oleh tamu hotel adalah spaghetti rendang,” ujarnya.
Saat meracik masakan, Indah mengatakan, pihaknya harus melakukan “trik” tertentu sehingga cita rasa dari dua negara yang berbeda tersebut bisa terpadu sempurna. Bumbu dalam menu Indonesia seperti rendang dan tongseng tetap dimasak menggunakan santan. Namun, supaya cita rasanya tetap menonjol saat berpadu dengan pizza atau pasta, racikan bumbu tersebut harus dimasak cukup lama, sekitar 20 menit, hingga kuah santan berbumbu itu benar-benar mengental.
“Bumbu harus benar-benar mengental agar cita rasa racikan tidak kalah, tidak tertutupi oleh rasa pasta ataupun pizza,” ujarnya.
Menu-menu seperti karedok ataupun rendang juga masih menggunakan cabai. Namun, sebagai bentuk penyesuaian untuk memadukan cita rasa dari dua negara, Indah mengatakan, pihaknya pun berupaya melakukan “negosisasi” rasa, sehingga pedas yang muncul hanyalah sensasi pedas, yang memberi sedikit kejutan di ujung lidah. Hal itu tentu saja berbeda dengan seperti saat benar-benar menyantap rendang di rumah makan Padang, yang biasanya meninggalkan rasa pedas dan hangat di seluruh rongga mulut. Lupakan juga untuk menyantap karedok, yang biasanya takaran cabainya bisa menyesuaikan permintaan pengunjung.
Semua racikan dari bumbu, rempah-rempah, berikut cabai, tersebut hanya meninggalkan rasa pedas berbumbu, yang demikian ringan, namun tetap pas di lidah.
Tidak berhenti dengan lima menu tersebut, Indah menuturkan, pihaknya akan terus berinovasi, dan membuat aneka menu baru, pizza ataupun pasta dalam balutan bumbu khas Nusantara.
“Ke depan, mungkin kami akan akan membuat menu pizza atau pasta bumbu opor atau rawon,” ujarnya.
Outlet supervisor Madukoro El Pasto, Bimo Kukuh Prakoso, mengatakan, Madukoro El Pasto ini sengaja menyajikan menu-menu paduan Italia-Indonesia sebagai ciri khas, sebagai bentuk keunikan, yang membedakan dengan menu Italia yang banyak ditawarkan di restoran lain.
Menu Italia, menurut dia, juga sengaja dipilih sebagai paduan karena cita rasa bumbu, rempah-rempah yang dipakai di negara tersebut, relatif sama dengan bumbu dari Indonesia.
“Banyak bumbu dengan cita rasa yang sama. Jika paduan daun dalam menu Italia misalnya memakai daun Basil, maka kita di Indonesia memakai kemangi,” ujarnya.
Madukoro El Pasto menawarkan delapan jenis pasta. Selain spaghetti dan fettucine, juga masih ada jenis pasta lainnya seperti penne, farfalle, dan concighlie. Selain menu fusion, dengan paduan cita rasa Nusantara tersebut, setiap tamu juga dapat menikmati menu sajian yang benar-benar bercita rasa, berbumbu khas Italia seperti bumbu Bolognese, ataupun carbonara.
Madukoro El Pasto berlokasi di tepian kolam renang, berdampingan dengan spa. Dengan posisi berdirinya café tersebut, Madukoro El Pasto diharapkan bisa menjadi fasilitas pendukung yang tepat, bagi tamu yang baru saja selesai berenang ataupun spa. Setelah relaksasi dan berolahraga, mungkin pilihan menu fusion bisa menjadi pilihan menyenangkan selanjutnya.