Layanan menuju Bandara Soekarno-Hatta kini semakin mudah. Kehadiran KA bandara hingga Stasiun Manggarai, Jakarta menambah pilihan warga mengakses tempat itu.
Oleh
Ayu Pratiwi
·5 menit baca
Jangkauan Kereta Api (KA) Bandara hingga Stasiun Manggarai, Jakarta. Kehadiran KA Bandara, Sabtu (5/10/2019), di Stasiun Manggarai semakin memudahkan warga mengakses layanan pesawat. Hal ini tidak lepas dari nilai strategis Stasiun Manggarai sebagai simpul pertemuan antarmoda angkutan umum.
Manggarai selama ini menjadi tempat pemberhentian bus transjakarta, tidak jauh dari stasiun. Stasiun ini juga dikenal sebagai salah satu titik transit terbesar kereta rel listrik (KRL). Dari stasiun itu, penumpang dapat menggunakan KRL untuk pergi secara langsung ke Bogor/Depok, Jakarta Kota, Tanah Abang, Pasar Senen, Jatinegara, Bekasi, dan lainnya.
Warga yang merasakan layanan Kereta Api (KA) Bandara merasa puas. Mereka nyaman berada di ruang kabin kereta dengan tempat duduk empuk. Di tempat duduk yang bisa diatur itu tersedia sambungan listrik untuk pengisian baterai telepon seluler dan alat elektronik lainnya.
Layanan KA Bandara dari Stasiun Manggarai bisa menjadi pilihan warga menuju bandara ketika kondisi jalanan macet. Kini wajah Stasiun Manggarai tampak baru. Di stasiun ini, KA Bandara berangkat setiap 30 menit. Sebagai contoh, KA Bandara yang berangkat dari Stasiun Manggarai pada pukul 14.40 akan tiba di Stasiun BNI City pada pukul 14.45, Stasiun Duri pada pukul 15.00, Stasiun Batu Ceper pukul 15.23, dan Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.35. Dengan demikian, perjalanan dari Stasiun Manggarai hingga Bandara Soekarno-Hatta sekitar 50 menit.
Saat ini hingga waktu yang belum ditentukan, perjalanan antara Bandara Soekarno-Hatta dan Stasiun Manggarai dikenai tarif diskon Rp 40.000. Ke depan, harga normalnya Rp 70.000. Sementara harga dari Stasiun Manggarai hingga Stasiun BNI City Rp 10.000, Stasiun Duri Rp 15.000, dan Stasiun Batu Ceper Rp 20.000.
Nyaman
Amal (25), warga Bogor, sudah berkali-kali naik KA Bandara. Ia naik kereta rel listrik (KRL) dari Bogor hingga Jakarta, kemudian transit di Stasiun Sudirman ataupun Stasiun Manggarai untuk melanjutkan perjalanan hingga Bandara Soekarno-Hatta dengan KA Bandara. Dengan cara demikian, total biaya satu kali pergi dari Bogor hingga Bandara Soekarno-Hatta Rp 73.000 (Rp 70.000 untuk tiket naik KA Bandara dan Rp 3.000 untuk KRL).
”Dari segi harga memang lebih mahal ketimbang naik bus Damri (yang harga tiket satu kali pergi sekitar Rp 50.000). Namun, dari segi kenyamanan lebih enak. Perjalanan juga tidak terlalu lama karena tidak kena macet,” kata Amal ketika ditemui di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, fasilitas kereta layang (kalayang) yang gratis juga mempermudah perjalanan penumpang hingga terminal. Penumpang dapat naik-turun kalayang di Stasiun Kereta Bandara, Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. Kalayang berhenti di setiap tempat itu setiap 10 menit.
”Perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta naik kereta mudah dan nyaman. Petugas kereta juga membantu sekali ketika ada yang kurang dipahami. Recommended untuk dicoba,” ujar Amal.
Memudahkan
KA Bandara di Stasiun Manggarai juga mendorong warga sekitar stasiun untuk menggunakan transportasi umum saat pergi pulang ke Bandara Soekarno-Hatta. Cepi (51), warga yang berdomisili tidak jauh dari Stasiun Manggarai, pertama kali coba naik kereta ke bandara ketika KA Bandara dioperasikan di Stasiun Manggarai.
”Naik kereta enak. Cukup memudahkan. Saya bangga dengan pemerintah yang sedang berusaha meningkatkan fasilitas transportasi umum,” kata Cepi.
Meskipun puas dengan layanan KA Bandara, Cepi mengakui, naik taksi ke Bandara, meski harganya lebih mahal, masih lebih mudah, bahkan lebih cepat dibandingkan naik kereta. ”Naik taksi lebih cepat kalau jalan lagi enggak macet. Kalau enggak buru-buru, bisa coba naik bandara,” ucap Cepi.
Selain wilayah Jakarta dan sekitarnya, KA Bandara juga menarik perhatian penumpang yang berasal dari daerah lain. Ibnu Sejati (55), warga Yogyakarta, misalnya, mengetahui adanya KA Bandara melalui pemberitaan beberapa hari lalu yang melaporkan peresmian layanan KA Bandara di Stasiun Manggarai oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. ”Di kereta terasa aman dan nyaman. Tetapi, ketika tiba di Stasiun Manggarai, saya agak kebingungan menemukan pintu keluar stasiun,” ucap Ibnu.
Saat ini sebagian Stasiun Manggarai masih dalam proses pembenahan sehingga beberapa jalur pejalan kaki di sekitar rel kereta sedikit kurang nyaman dan kurang jelas arahnya karena belum dipasang papan petunjuk arah di beberapa titik. ”Saya yakin layanan kereta akan lebih baik ke depan. Dengan harga segitu (Rp 70.000), saya lebih memilih naik kereta ke bandara dibanding naik taksi atau bus demi menghindari kemacetan,” ucap Ibnu.
Target dan kenyataan
Vice President of Commercial Passenger & Hospitality PT Railink Fitri Kusumo Wardhani, selaku operator KA Bandara, menyatakan, jumlah penumpang yang naik KA Bandara dari dan ke Stasiun Manggarai cukup banyak. Pada 6 Oktober 2019 atau pada hari kedua layanan KA Bandara disediakan di Stasiun Manggarai, jumlah penumpang yang naik KA Bandara dari Stasiun Manggarai sebanyak 591 orang dan yang menuju Stasiun Manggarai 741 orang.
”Ditargetkan ada peningkatan penumpang 5-10 persen dengan adanya layanan naik turun penumpang di Stasiun Manggarai,” ujarnya. Pada Januari-September 2019, rata-rata jumlah penumpang KA Bandara 3.500 orang per hari. Jumlah keterisian kereta sekitar 22 persen.
Di sisi lain, pihak pengelola kereta dan pemerintah perlu melihat kondisi yang terjadi di sekitar Stasiun Manggarai saat ini. Pantauan Kompas, Senin (7/10/2019) siang, suasana jalan di sekitar Stasiun Manggarai terasa padat dan kurang rapi. Di luar pintu masuk Stasiun Manggarai di Jalan Manggarai Utara 1, jalan dipadati dengan bajaj dan ojek daring yang ngetem. Ada pula beragam pedagang kaki lima yang berjualan di tepi jalan.
Stasiun juga hanya dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan roda dua dan tidak ada untuk kendaraan roda empat. Penumpang yang naik turun dari taksi atau kendaraan pribadi terpaksa melakukannya di jalan raya. Bagi warga yang menggunakan angkutan umum, Stasiun Manggarai dapat diakses dengan bus Transjakarta hingga Terminal Manggarai atau depan Stasiun Manggarai. Ada harapan, tetapi ada pula pekerjaan rumah yang harus dilakukan.