Barcelona mampu mengubah permainan untuk meredam agresivitas Inter Milan. Mereka tetap tidak terkalahkan di kandang dan Inter menelan kekalahan pertama musim ini.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·5 menit baca
BARCELONA, KAMIS – Inkonsistensi Barcelona di Liga Spanyol awal musim ini, ketegangan antara pemain dan manajemen klub, dan faktor kebugaran Lionel Messi, menjadi ilusi bagi Inter Milan yang musim ini semakin bertaring. Penampilan impresif Inter saat melawan Barcelona pada laga Grup F Liga Champions di Stadion Camp Nou, Kamis (3/10/2019) dini hari WIB, hanya bisa bertahan selama satu babak.
Ilusi itu seolah menjadi kenyataan pada babak pertama ketika tim pemuncak klasemen Serie A itu langsung unggul 1-0 melalui tendangan Lautaro Martinez pada menit ketiga. Tim asuhan pelatih Antonio Conte itu bisa mendominasi permainan dan membuat Barcelona kedodoran.
Namun, Barcelona mampu membalik keadaan pada babak kedua dan akhirnya menang 2-1 berkat dua gol yang diceploskan Luis Suarez. Barcelona tetap menjadi tim yang belum pernah kalah di Camp Nou pada ajang Liga Champions sejak 2013, sedangkan Inter menelan kekalahan pertamanya musim ini.
Karakter baru dan energi positif yang dimiliki Inter ternyata belum cukup untuk membungkam Barcelona. Meski kalah, Inter tetap berhasil menunjukkan kemajuan pesatnya musim ini. “Kami sudah bisa menyulitkan tim seperti Barcelona untuk waktu yang lama. Saya yakin kami bisa mendapatkan lebih dari ini,” kata Conte.
Media massa Italia pun setuju dengan pernyataan Conte itu dan beberapa surat kabar ternama Italia kompak memuji permainan Inter yang impresif. “Inter Mengamuk, Hati-Hatilah Juve,” tulis surat kabar Tuttosport. Pesan tersebut menyoroti derbi Italia antara Inter dan Juventus yang akan berlangung Senin (7/10/2019) dini hari WIB.
Jika kembali ke belakang, Inter memang selalu kalah di Camp Nou dan bahkan tidak bisa mencetak satu gol pun ke gawang Barcelona dalam empat laga terakhir Liga Champions sejak 2003. Inter belum bisa mengamuk di Camp Nou. Begitu berada di bawah kendali Conte, skuad “Nerazzurri” tampil lebih agresif dan gol sudah bisa terjadi setelah laga baru berjalan tiga menit. Ini merupakan gol pertama Inter di Camp Nou sejak tahun 1970.
Padahal, Conte tidak menurunkan striker Romelu Lukaku yang sedang mengalami cedera ringan. Ia pun mengandalkan duet Alexis Sanchez dan Martinez di lini depan yang ditopang permainan apik Nicolo Barella di lini tengah. “Kami sudah membuktikan karakter dalam permainan kami dan sungguh mengecewakan ketika kami pulang tanpa membawa poin. Namun, kami adalah Inter, Kami punya Conte dan kami ingin memenangi setiap laga,” kata Barella seperti dikutip Football-Italia.
Mengubah permainan
Agresivitas Inter baru bisa diredam ketika pelatih Barcelona Ernesto Valverde mengubah permainan pada babak kedua. Ia menarik Sergio Busquets dan menggantinya dengan Arturo Vidal untuk menguatkan daya gebrak lini tengahnya. Kehadiran Vidal membuat para bek Inter kesulitan memblokade pergerakan Messi dan Vidal sendiri mampu menyuntikkan kreativitas serangan.
Seperti pada menit ke-58 ketika Vidal bergerak lebih maju dan memberikan umpan kepada Suarez untuk mencetak gol pertama mereka. Dengan satu sentuhan, Suarez mampu mencetak salah satu gol terindahnya dan menyampaikan pesan bahwa ia masih bertaring.
Ajang Liga Champions memang tidak ramah bagi Suarez yang hanya mencetak satu gol masing-masing pada musim 2017-2018 dan 2018-2019. Malam itu, ia langsung mencetak dua gol dalam rentang waktu 26 menit. “Saya selalu berusaha menjadi pemain yang terus bekerja keras dan pantang menyerah,” ujar Suarez kepada Marca.
Suarez bisa kembali bertaring karena Valverde meningkatkan tempo permainan Barcelona pada babak kedua itu. Barcelona mengambil risiko dengan memasang pertahanan yang lebih tinggi dan lebih agresif menekan lini belakang Inter. Upaya itu berhasil karena Conte mengakui beberapa pemainnya sudah mulai kelelahan pada babak kedua itu.
Perubahan pola permainan yang sudah dirancang Valverde ketika berada di kamar ganti pada saat turun minum itu bisa membuat publik lupa bahwa Barcelona masih kesulitan mencari konsistensi di Liga Spanyol. Mereka sudah kalah dua kali dalam tujuh laga dan kini baru berada di peringkat keempat.
Messi yang semula diragukan untuk bisa tampil karena belum sepenuhnya bugar setelah mengalami cedera ternyata tetap mampu membuat perbedaan. Salah satunya ketika memberikan asis kepada Suarez untuk mencetak gol kedua mereka malam itu.
Solid
Hal yang lebih penting lagi, kemenangan itu menunjukkan bahwa skuad “Blaugrana” masih solid meski ada isu perpecahan di antara pemain dan manajemen klub. Akhir pekan lalu para pemain Barcelona yang dimotori bek Gerard Pique menuduh manajemen klub menyudutkan mereka melalui artikel yang dimuat di surat kabar Mundo Deportivo. Dalam artikel itu, para pemain dituduh memiliki kuasa yang terlampau besar untuk menentukan kebijakan klub.
Situasi ini membuat Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu langsung ingin bertemu Pique untuk membahas hal itu. Usai mengalahkan Inter, Messi pun membuat klarifikasi. “Kami baik-baik saja. Sekarang lebih penting membahas kemenangan hari ini,” katanya.
Messi juga membantah bahwa ia masih bermasalah dengan striker Antoine Griezmann yang baru datang musim ini dari Atletico Madrid. Sejak datang ke Camp Nou, Griezmann mengakui jarang berkomunikasi dengan sang bintang dari Argentina itu. “Kami tidak punya masalah. Kami semua bisa menyatu di kamar ganti,” kata Messi.
Musim masih panjang dan Messi harus membuktikan ucapannya itu pada laga-laga berikutnya. Sementara Inter harus bisa membuktikan karakternya di hadapan Juventus pada akhir pekan nanti agar semakin layak dianggap sebagai kandidat kuat perebut gelar juara Liga Italia musim ini. (AP/AFP/REUTERS)