Koalisi Masyarakat Banyumas Serukan Perdamaian Indonesia
Sekitar 600 orang dari Koalisi Masyarakat Banyumas Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia menggelar aksi damai menyerukan perdamaian Indonesia di Alun-alun Purwokerto, Kamis (3/10/2019).
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sekitar 600 orang dari Koalisi Masyarakat Banyumas Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia menggelar aksi damai menyerukan perdamaian Indonesia di Alun-alun Purwokerto, Kamis (3/10/2019). Para peserta aksi menolak gerakan-gerakan yang mengarah pada perpecahan bangsa.
”Bangsa ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang ramah, tapi akhir-akhir ini ada gejala perpecahan bangsa dengan adanya unjuk rasa yang tidak mau hormat pada simbol negara. Tentunya TNI-Polri adalah simbol negara yang harus kita hormati. Unjuk rasa pada ujungnya menjadi anarkistis,” kata juru bicara aksi, Mutamir, Kamis.
Para peserta aksi datang membawa sejumlah poster, antara lain ”Cukup perasaanku yang ambyar, Indonesia jangan”, ”Sapa sing arep ngleserna Jokowi, adhepi inyong”, ”Kami cinta NKRI”, ”Budayakan baca ben ora pekok”, ”Dukung TNI & Polri”, ”Jangan Sembah Bendera Khilafah”, ”Bubarkan Partai Pendukung Khilafah”, ”Tangkap Provokator”, ”Jokowi aja aku lindungin, apalagi kamu”, ”Bu Polwan jaga hatiku juga, aja kur Banyumas tok”, dan ”Pancasila jaya, Nusantara milik kita”.
Koordinator Lapangan Koalisi Masyarakat Banyumas Pembela NKRI, Andri Widyanto, menambahkan, aksi ini digelar untuk menyatakan sejumlah sikap, antara lain pasangan Presiden-Wapres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin terpilih dan ditetapkan berdasarkan konstitusi yang sah sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Pemilu. Pasangan Jokowi-Amin harus dilantik menjadi presiden dan wapres sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan KPU.
Selain itu, lanjut Andri, koalisi juga mendukung TNI-Polri agar menindak tegas, menghukum seberat-beratnya pihak mana pun yang berusaha menghalangi pelantikan presiden. ”Kami warga masyarakat Banyumas bersedia lahir batin jika dibutuhkan membantu pengamanan pelantikan presiden-wapres,” tutur Andri.
Kami warga masyarakat Banyumas bersedia lahir batin jika dibutuhkan membantu pengamanan pelantikan presiden-wapres.
Sebanyak 600 orang yang mengikuti aksi berasal dari keluarga besar NU, antara lain Banser, Ansor, dan Pagar Nusa. Mereka datang dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Banyumas menggunakan sepeda motor dan mobil. Aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 itu pun selesai sekitar pukul 11.00.