China akan merayakan hari jadi ke-70, Selasa (1/10/2019). Perayaan akan ditandai dengan parade dan pameran hasil pembangunan negara berpenduduk dan bertentara terbanyak di bumi itu.
Oleh
KRIS RAZIANTO MADA
·3 menit baca
Dalam 70 tahun, China mengentaskan 800 juta warganya dari kemiskinan. China menjadi negara terkuat kedua secara ekonomi dan militer. Hasil pembangunan itu dipamerkan hari ini.
BEIJING, SENIN — China akan merayakan hari jadi ke-70, Selasa (1/10/2019). Perayaan akan ditandai dengan parade dan pameran hasil pembangunan negara berpenduduk dan bertentara terbanyak di bumi itu.
Presiden China Xi Jinping direncanakan menyaksikan parade dari gerbang lapangan Tiananmen. Di lapangan itu terjadi unjuk rasa besar-besaran 30 tahun lalu. Kini, lapangan itu akan menjadi panggung China memamerkan pengembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan dan teknologi seluler generasi kelima (5G). China juga akan memamerkan pengembangan senjatanya.
Rangkaian peringatan sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Pada Senin (30/9/2019), Xi bersama para pejabat berziarah ke mausoleum Mao. Ia menunjukkan penghormatan kepada ”Bapak Bangsa China” itu dengan membungkuk tiga kali. Secara resmi, baru kali ini Xi menziarahi Mao.
Xi dianggap pemimpin terkuat China setelah Mao dan Deng Xiaoping. Mao adalah pendiri Republik Rakyat China (RRC), Deng mereformasi dan Xi membawa China meniti awal abad ke-21. ”Tanpa reformasi, semua upaya akan mati. Pembangunan amat penting dan menjaga kestabilan adalah prioritas utama,” kata Su Wei, pengajar sekolah Partai Komunis China di Chongqing, kepada Global Times, yang merupakan media penyokong Beijing.
China pernah mengalami beberapa periode kelam. Era di bawah penjajahan Jepang 1931-1945, perang saudara 1945-1949, dampak revolusi kebudayaan pada dekade 1970-an, dan krisis politik 1989 adalah periode terburuk China. Walakin, China selalu menemukan cara memperbaiki keadaan.
Bahkan, dalam periode tidak stabil pada 1949-1979 pun, China tetap bisa meraih sejumlah capaian. China mengambil alih status anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dari Taiwan dan memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat. China juga memulai industrialisasi. China juga terus membuka diri dan mendorong inovasi.
Capaian besar
Hasil inovasi dan industrialisasi itu akan dipamerkan dalam parade untuk memperingati hari jadi China. Setidaknya 15.000 tentara, 160 pesawat, serta 580 persenjataan dan peralatan tempur akan ambil bagian dalam parade. ”Sebagian persenjataan dipamerkan untuk pertama kali,” kata Mayor Jenderal Cai Zhijun, juru bicara Kementerian Pertahanan China.
Pernyataan itu memicu spekulasi Beijing akan memamerkan rudal Dongfeng-41. DF-41 merupakan rudal terbaru China dan belum pernah ditunjukkan secara terbuka. Center for Strategic and International Studies di Washington menyebut, jangkauan DF-41 mungkin hingga 15.000 kilometer. Rudal itu disebut bisa terbang dengan laju setara hingga 25 kali kecepatan suara. DF-41 bisa mengangkut hingga 10 hulu ledak yang menyasar 10 target berbeda. Sebelum DF-41, China sudah punya DF-31 yang mampu menjelajah sampai 11.200 kilometer. China kini mempunyai hingga 36 peluncur DF-41 dan DF-31.
China juga sukses secara ekonomi. Negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu sukses mengentaskan 800 juta orang dari kemiskinan absolut dalam 70 tahun terakhir.
Menteri Pertanian dan Perdesaan China Han Changfu menyebut, kesuksesan itu tidak lepas dari keberhasilan sektor pertanian. ”Memberi makan 20 persen populasi dunia dengan lahan setara 9 persen dari seluruh tanah yang bisa digarap secara global adalah sejumlah keajaiban dalam sejarah pertanian,” katanya.
Beijing akan tetap fokus menghapus kemiskinan. Akhir 2020 ditargetkan tidak ada lagi orang berstatus miskin absolut di China. (AP/REUTERS)