Polisi Selidiki Penyebab Cederanya Satu Petugas Medis DKI
Polisi masih menyelidiki penyebab satu petugas medis ambulans Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengalami cedera pada bagian kaki dan kepala. Petugas saat itu tengah memberikan pertolongan medis pada pengunjuk rasa
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Polisi masih menyelidiki penyebab satu petugas medis ambulans Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengalami cedera pada bagian kaki dan kepala. Petugas saat itu tengah memberikan pertolongan medis pada pengunjuk rasa di kawasan Gedung DPR RI, sepanjang Rabu hingga Kamis dinihari (25-26/9/2019).
"Kami masih pelajari dan dalami peristiwa itu," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Pol) Gatot Eddy Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/9/2019). Gatot menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membahas situasi keamanan terkini di wilayah Ibu Kota.
Sebelumnya, warganet dihebohkan lewat cuitan akun Twitter dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya (tmcpoldametro) pada Kamis dinihari pukul 02.16 WIB.
Dalam unggahannya, disebutkan, pada pukul 02.14, Polri mengamankan lima kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk bom molotov di dekat gardu tol Penjompongan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Namun, tak lama, unggahan tersebut dihapus.
Polisi pun mengklarifikasi kabar tersebut. Total ada lima ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) dan satu ambulans Dinas Kesehatan DKI yang sempat diamankan polisi. Dua ambulans PMI dijadikan tempat bersembunyi perusuh.
Permasalahan baru pun muncul. Satu petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta yang sempat diamankan ternyata mengalami cedera serius pada bagian kaki dan kepala.
Anies menyampaikan, kondisi dari petugas tersebut belum stabil sehingga belum bisa dimintai keterangan atas cedera yang menimpanya.
Permasalahan baru pun muncul. Satu petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta yang sempat diamankan ternyata mengalami cedera serius pada bagian kaki dan kepala
"Faktanya, ada petugas medis mengalami cedera. Kakinya tidak bisa bergerak. Kemudian ada benturan juga di kepala. Tapi pelakunya siapa dan lain-lain, saya pun tidak tahu. Jadi belum bisa bercerita. Belum ada infomasi lebih jauh," ujar Anies.
Anies pun mengaku masih menunggu hasil dari proses investigasi. Pasalnya, lanjut dia, ketika terjadi aksi demonstrasi, di lokasi tersebut pasti terdapat banyak orang, entah itu pengunjuk rasa, warga, maupun aparat keamanan.
“Karena di lapangan itu banyak orang yang di sana, ada yang berseragam, ada yang warga, ada yang preman, kita nggak tahu. Preman itu artinya berpakaian preman ya,” tutur Anies.