Hujan deras membersihkan kabut asap membuat aktivitas masyarakat kembali normal. Hujan ini diharapkan terus terjadi.
PEKANBARU, KOMPAS Kualitas udara di sejumlah daerah antara lain di Riau, Palembang, dan Batam membaik menyusul turunnya hujan. Sebaliknya, di daerah lain malah muncul titik api baru. Di Riau, setelah hampir tiga pekan sejumlah sekolah diliburkan akibat asap pekat, pada Kamis (26/9/2019) kembali diaktifkan.
”Kualitas udara di Kota Pekanbaru saat ini sudah membaik. Karena itu, siswa diizinkan untuk mengikuti belajar-mengajar kembali,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal.
Selama Rabu mulai pagi sampai sore, udara Kota Pekanbaru semakin bersih. Jarak pandang di atas 7.000 meter. Jarak pandang yang membaik itu membuat penerbangan dari ataupun ke Pekanbaru berjalan normal. "Penerbangan semua pesawat hari ini (Rabu) sama sekali tidak ada hambatan," ujar Executive General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Prastyo Yogi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Kantor Stasiun Meteorologi Pekanbaru Marzuki mengatakan, Riau sudah berada di peralihan musim kemarau dan hujan. Beberapa hari ke depan, sebagian wilayah Riau akan diguyur hujan kapasitas ringan, sedang, sampai lebat.
”Musim kemarau belum sepenuhnya berlalu. Namun, hujan mulai turun. Kami memperkirakan kemarau masih berlangsung sampai pertengahan Oktober,” papar Marzuki. Kualitas udara di Batam, Kepulauan Riau, juga membaik setelah hujan mengguyur selama tiga jam, kemarin. Indeks standar pencemar udara menunjukkan, konsentrasi PM 10 tidak lebih dari 60 mikrogram per meter kubik. Warga pun melepas masker.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hang Nadim, Batam, Suratman mengatakan, diperkirakan hingga dua hari ke depan hujan masih akan mengguyur wilayah Sumatera dan Kalimantan. ”Semoga hujan juga turun di Sumatera dan Kalimantan supaya api cepat mati. Kami yang di sini saja sesak napas,” kata salah seorang warga, Ani (47).
Hujan yang mengguyur beberapa tempat di Sumatera Selatan juga membuat kondisi udara di Palembang berangsur membaik. Pantauan satelit Lapan, asap tidak terpantau di Sumsel. Indeks standar pencemar udara di Kota Palembang masuk kategori baik.
”Beberapa titik api padam dan sebaran asap berkurang, bahkan hilang,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori. Data satelit Lapan, titik panas di Sumsel turun signifikan dari 123 titik panas jadi 41 titik panas.
Di sisi lain, hujan sesaat justru membuat kabut asap di Kota Palangkaraya dan Pulang Pisau, Kalteng, kian pekat. Surni (18), warga Hiu Putih, Palangkaraya, menuturkan, hujan di wilayahnya tidak sampai satu jam. Setelah hujan selesai, asap semakin tebal dan padat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya Sahdin Hasan memperpanjang masa libur siswa hingga 28 September 2019. Sebelumnya, siswa diliburkan pada 15-22 September 2019. (SAH/NDU/RAM/IDO/KOR)