Tabrakan di ”Tikungan Maut” Baturraden, Seorang Pembeli Sayur Tewas
Sebuah mobil Pajero Sport menabrak lapak pedagang sayur, teras ruko, dan rumah di Jalan Raya Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2019) pagi sekitar pukul 05.30. Seorang pembeli sayur tewas di lokasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebuah mobil Pajero Sport bernomor polisi B 2015 UBC menabrak lapak pedagang sayur, teras ruko, dan rumah di Jalan Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2019) pagi sekitar pukul 05.30. Salah satu warga, Kusmiyati, yang sedang membeli sayuran, tewas di tempat kecelakaan tersebut.
”Dari utara (arah Baturraden) terlihat mobil kencang dan bunyi criiiitt... saya langsung teriak ’awas mundur!’ dan (mobil) langsung menabrak korban,” kata Tarsiyah (50), pedagang sayur di Grumbul (Dusun) Karangbatur, Desa Karangtengah, Baturraden, Banyumas, Kamis.
Tarsiyah mengatakan, korban yang tertabrak mobil adalah pembeli sayur dagangannya yang saat itu sedang memilih sayuran. Menurut dia, sebelum kecelakaan ada beberapa pembeli sayur, tetapi sudah pulang. ”Tinggal Bu Kus yang sedang memilih sayuran,” tutur Tarsiyah yang lapak sayurannya hancur berantakan.
Kondisi jalan yang menurun serta menikung tajam di jalur menuju Baturraden tersebut membuat banyak warga menyebut daerah itu sebagai tikungan maut. Setidaknya, dalam setahun terakhir, sudah tercatat tiga kali kecelakaan, baik mobil maupun sepeda motor yang lepas kendali hingga menabrak rumah.
Adapun rumah yang hancur tertabrak mobil pagi tadi adalah rumah milik Imam. Pagar dinding teras dan tiang penyangga atap runtuh. Namun, penghuninya selamat.
Tarsiyah menambahkan, saat kecelakaan, suasana di sekitar lokasi masih sepi dan gelap. ”Setelah menabrak rumah, sopirnya laki-laki langsung meloncat keluar mobil,” tuturnya.
Setidaknya, dalam setahun terakhir, sudah tercatat tiga kali kecelakaan, baik mobil maupun sepeda motor yang lepas kendali hingga menabrak rumah.
Suratno (56), warga lain, mengatakan, kondisi korban sangat mengenaskan. ”Saya kira tadi korban adalah istri saya karena ia juga belanja sayuran pagi-pagi,” katanya.
Suratno, yang pagi itu sedang berjalan kaki pagi, melihat mobil melaju kencang dan sudah masuk ke jalur berlawanan. ”Tadi di dalam mobil ada 3 atau 4 orang. Salah satunya perempuan,” ujarnya.
Setelah menabrak rumah, kondisi mobil berwarna putih itu miring dan terjungkir. Kaca bagian depan, samping kanan dan belakang tampak pecah serta retak. Darah berceceran di sejumlah bagian mobil.
Mobil derek cukup kesulitan mengevakuasi mobil karena posisi roda mobil bagian belakang tersangkut tiang telepon di tepi jalan. Ban mobil itu dilepas dan kemudian mobil diderek untuk dievakuasi. Kemacetan sempat terjadi hingga sekitar 300 meter karena menunggu proses evakuasi selesai.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas Inspektur Satu Munasihun menyampaikan, proses penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Dugaan mengenai sopir yang dipengaruhi minuman beralkohol juga masih diselidiki.
”Datanya masih dihimpun. Sopirnya masih dirawat di rumah sakit karena luka ringan,” ujar Munasihun.
Munasihun menyampaikan, dari pengecekan awal, di lokasi tampak adanya bekas pengereman. Diduga pengemudi berasal dari luar kota dan tidak paham kondisi jalan. ”Mungkin pengemudi kaget lalu banting setir ke kanan,” ujarnya.
Jalur itu sudah dilengkapi sejumlah rambu seperti lampu kuning yang berkedip tanda waspada, garis marka putih menikung tidak terputus, serta paku marka kaca atau sering disebut mata kucing di garis marka yang juga berfungsi sebagai titik kejut.