Bertemu Paus Fransiskus, GP Ansor Sampaikan Dokumen Deklarasi Islam untuk Kemanusiaan
Deklarasi GP Ansor memuat seruan untuk membangun konsensus global demi mencegah dijadikannya agama, khususnya Islam, sebagai senjata politik.
Oleh
M Fajar Marta
·2 menit baca
PHOTOVAT.COM
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas dan jajaran pimpinan bersalaman dengan Paus Fransiskus seusai menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam, di Vatikan.
VATIKAN, KOMPAS — Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran pengurus bertemu dengan Paus Fransiskus, Rabu (25/9/2019) pagi. Pertemuan dilakukan seusai acara audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Menurut Yaqut, dalam kesempatan bertemu dengan pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut, GP Ansor membawa misi mendukung dokumen Human Fraternity for World Peace and Living Together yang dikampanyekan Paus Fransiskus dan Grand Syech Al-Azhar.
”Dalam kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus juga disampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam atau Deklarasi GP Ansor tentang Islam untuk Kemanusiaan,” ujar Yaqut dalam keterangan resminya.
AFP/GIUSEPPE CACACE
Umat Katolik membawa bendera Palestina saat mengikuti misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (5/2/2019). Misa itu dihadiri oleh sekitar 170.000 umat katolik di Uni Emirat Arab (UEA). Paus Fransiskus menjadi Paus pertama yang berkunjung ke semenanjung Arab. Sehari sebelumnya Paus bertemu dengan Imam Besar Al Azhar dan menandatangani dokumen Vatikan-Al Azhar tentang persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup bersama.
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini menjelaskan, Deklarasi GP Ansor tersebut memuat seruan untuk membangun konsensus global demi mencegah dijadikannya agama, khususnya Islam, sebagai senjata politik. Agama, lanjutnya, seharusnya menjadi solusi perdamaian dan bukan sumber konflik.
Agama, lanjutnya, seharusnya menjadi solusi perdamaian dan bukan sumber konflik.
”Humanitarian Islam ini juga dimaksudkan untuk memupus maraknya kebencian komunal melalui perjuangan untuk mewujudkan tata dunia yang ditegakkan di atas dasar perhormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia,” tuturnya.
Gus Yaqut, yang didampingi Sekretaris Jenderal Abdul Rochman, tiga wakil Sekjen (Hasanuddin Ali, Wibowo Prasetyo, Rifqi Al Mubarok), dan Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji, menyampaikan toleransi dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia, yang GP Ansor turut berkontribusi memeliharanya. Termasuk, lanjutnya, dalam menjaga kegiatan keagamaan umat beragama, termasuk Katolik, di Indonesia.
AFP/TIZIANA FABI
Paus Fransiskus memainkan bola yang diberikan oleh pemain sirkus yang menunjukkan kebolehan mereka dalam Audiensi Mingguan bersama Paus yang digelar di Aula Paulus VI di Vatikan, Rabu (2/1/2019).
Paus Fransiskus, jelas Gus Yaqut, menyampaikan agar umat beragama selalu menjaga persaudaraan. Sebelum mengakhiri pertemuan, Paus Fransiskus menegaskan kembali agar sesama umat beragama hidup berdampingan dalam damai.
”Saya doakan Anda. Anda doakan saya. Kita bersaudara. I pray for you, you pray for me, we are brothers,” pesan Paus Fransiskus, sambil menutup pertemuan dengan mengucapkan assalamualaikum, seperti dikutip Gus Yaqut.