Pantomin Septian Dwicahyo (51) tetap diakui sebagai salah satu juri yang handal untuk lomba pantomin. Selama tujuh tahun ini, ia didapuk jadi juri lomba pantomin bagi siswa SD dari seluruh Indonesia yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Septian yang jadi juri lomba pantomim jenjang SD dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tahun 2019 pertengahan September lalu di Tangerang, Banten, dengan senang hati memberi masukan bagi para peserta.
"Berimajinasi dan fokus pada apa yang adik-adik sedang lakukan. Misalnya mau pegang tembok harus rasakan bahwa di depan ada tembok. Kalau mau makan dan minum, rasakan benar-benar sedang minum atau makan. Ini adalah pembentukan atau latihan adik-adik untuk fokus pada sesuatu hal," ujar Septian.
Septian jadi juri tetap di FLS2N sejak 2013. Ia merasa senang dan bangga karena para peserta memiliki wadah berekspresi melalui gerak dan mimik wajah dan melatih imajinasi serta kreativitas. Ia berharap pelaksanaan lomba pantomim di FLS2N dapat lebih meningkatkan kompetensi anak anak terutama dalam segi cerita dan musik.
"Dengan cerita dan musik yang kuat akan memberikan dampak kepada teknik anak dalam mengekspresikan gerakan serta terbentuknya karakter anak yang kuat," tutur Septian.
Pantomim adalah seni pertunjukan imajinasi yang memvisualisasikan suatu objek atau benda tanpa kata-kata serta dapat menyampaikan rasa dan pesan melalui gerak tubuh dan mimik wajah. Lomba Pantomim lebih menitikberatkan pada kreativitas perkembangan karakter, olah gerak, dan ekspresi anak yang bermuatan lokal serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Ada dua tema dalam lomba pantomim jenjang SD di FLS2N 2019. Tema pertama, "Aku dan Alam", di mana peserta dapat menceritakan tentang masalah lingkungan hidup seperti satwa, limbah, dan air. Tema kedua adalah "Aku dan Teknologi", di mana peserta bisa bercerita tentang gawai, internet, atau robot. (*)