Gerbang Tol Senayan dan Pejompongan Dijaga Lebih Ketat
Gerbang Tol Senayan dan Pejompongan yang dirusak pengunjuk rasa telah kembali beroperasi dan dijaga lebih ketat. Penutupan gerbang tol itu mungkin terjadi bila keadaan di sekitar Jalan Gatot Subroto kembali mengeruh.
Oleh
Aditya Diveranta/Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jasa Marga (Persero) kembali mengoperasikan Gerbang Tol Senayan dan Pejompongan yang sempat rusak pasca-kerusuhan unjuk rasa di kawasan Slipi dan Gedung DPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (24/9/2019) malam lalu. Pengoperasian gerbang tol ini dibarengi dengan penjagaan lebih ketat oleh petugas Jasa Marga dan kepolisian.
Kepala Departemen Komunikasi dan Pemasaran Jasa Marga Regional Jabodetabek dan Jawa Barat Irra Susiyanti mengatakan, sejak Rabu (25/9/2019) pukul 06.00 Gerbang Tol (GT) Senayan sudah beroperasi, sedangkan GT Pejompongan dibuka kembali pukul 12.00. Jasa Marga telah mengganti sejumlah kerusakan sarana yang dirusak pengunjuk rasa pada Selasa malam lalu.
"Akibat kerusuhan, gardu mini di dua kawasan GT rusak. Kaca gardu pecah, kabel dari CCTV dicabut, serta sejumlah papan petunjuk dan tampilan digital untuk tarif tol juga rusak," ujar Irra saat dihubungi di Jakarta.
Hingga siang ini, Irra memastikan sarana kedua gerbang tol telah cukup untuk melayani pengendara di sekitar Senayan dan Pejompongan. Sebagian fasilitas gardu juga didukung dengan adanya pembaca cepat (mobile reader) bila fasilitas pembayaran tiba-tiba bermasalah.
Irra menambahkan, pelayanan gerbang tol di dua lokasi yang rusak kali ini dijaga ketat polisi. Di tiap gerbang tol biasanya hanya ada empat petugas. Hari ini ditambah sembilan personil Jasa Marga untuk keamanan dan enam polisi.
Kepala Divisi Jasa Marga Regional Jabotabek dan Jawa Barat Reza Febriano menjelaskan, dengan tingkat pengamanan seperti saat ini, koordinasi dengan polisi lebih memungkinkan bila terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Penutupan gerbang tol dan pengalihan lalu lintas mungkin terjadi bila keadaan di sekitar Jalan Gatot Subroto semakin mengeruh," kata Reza dalam siaran pers.
Penutupan gerbang tol dan pengalihan lalu lintas mungkin terjadi bila keadaan di sekitar Jalan Gatot Subroto semakin mengeruh.
Kerusakan gerbang tol yang terjadi Selasa malam lalu, dipicu aksi massa yang memadati kawasan Semanggi setelah kerusuhan di depan Gedung DPR. Pengunjuk rasa serta kendaraannya memadati sepanjang Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Sudirman sekitar kawasan Semanggi.
Sekitar pukul 19.00, ada sebagian massa yang merusak fasilitas lalu lintas di Jalan Gatot Subroto. Salah satu yang rusak cukup parah adalah GT Senayan.
Massa merusak gerbang tol dengan membongkar kabel dan kamera CCTV, dan memecah kaca jendela ruang petugas penjaga pintu tol. Mereka juga merusak mesin pembayaran tol, serta mengumpulkan sejumlah pembatas jalan oranye yang terbuat dari plastik untuk dibakar.
Hingga Rabu sore ini, polisi belum menyelidiki dari mana asal perusuh itu. Beberapa mahasiswa mengatakan, mereka bukan bagian dari kelompok mahasiswa, meski beberapa di antara mereka mengenakan jas almameter.
Sementara itu, pada Rabu sore ini akses sejumlah jalan menuju Gedung DPR ditutup. Hal ini menyusul adanya pengunjuk rasa yang datang berseragam sekolah menengah di sekitar Palmerah, Jalan Tentara Pelajar, kawasan Permata Hijau, dan Pejompongan.