Christian Coleman bertekad membangun reputasinya sendiri sebagai pelari tercepat di dunia, terlepas dari bayang-bayang sprinter legendaris Jamaika Usain Bolt.
Oleh
Yulia Sapthiani
·2 menit baca
Menjadi pelari tercepat di dunia sejak 2017 dan dua kali mengalahkan Usain Bolt, Christian Coleman pun disebut sebagai “The Next Usain Bolt”. Dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar, Coleman memiliki kesempatan besar menjadi yang tercepat. Namun, dia tak ingin dibandingkan dengan Bolt. Coleman hanya ingin menjadi Coleman.
Pelari Amerika Serikat berusia 23 tahun itu menjadi salah satu pembicaraan dunia atletik internasional ketika menjalani debut dalam Kejuaraan Dunia 2017 di London, Inggris. Dia lebih cepat 0,01 detik dari Bolt (9,98 detik) saat berada dalam heat yang sama pada semifinal.
Beberapa jam kemudian, dia tampil dalam momen yang dinanti semua atlet, final Kejuaraan Dunia. “Bolt! Bolt! Bolt! Bolt!” Teriakan 60.000 penonton yang membahana di stadion itu sangat diingat Coleman.
Namun, dia tak gentar, termasuk ketika harus bersebelahan dengan sang bintang. Bolt berada di lintasan 4, sementara Coleman di lintasan 5. Dia menantikan momen itu seperti ketika keinginan rookie NBA, Allen Iverson, untuk bersalaman dengan Michael Jordan terwujud pada 1997.
Berada dalam kepungan para senior, termasuk rekan senegara, Justin Gatlin, Coleman memfokuskan pikiran pada diri sendiri. Dia tak betegur sapa dengan pelari lain, apalagi pelari yang pernah menjadi atlet sepak bola Amerika ini memang pendiam.
Namun, begitu lomba dimulai, Coleman tampil eksplosif. Tak selangkah pun Bolt, dengan langkah lebih panjang, mampu melewatinya hingga finis. Coleman (9,94 detik) memang kalah dari Gatlin (9,92 detik). Namun, dia unggul atas Bolt (9,95 detik) yang finis ketiga.
Di Doha, dalam final 100 m putra yang berlangsung Sabtu (28/9/2019) malam waktu setempat, Coleman berkesempatan menjadi pengganti Bolt. Apalagi, dia selalu menjadi yang tercepat dalam tiga musim terakhir. Waktu terbaiknya pada 2019 adalah 9,81 detik, lebih lambat 0,02 detik dari waktu terbaiknya yang dibuat 2018.
Peraih medali emas 100 m putra Olimpiade Atlanta 1996, Donovan Bailey, berpendapat, Coleman harus mengembangkan beberapa aspek teknik, tetapi dia yakin anak muda itu memiliki potensi yang tak terbatas.
“Christian memiliki potensi untuk menjadi yang tercepat di dunia. Dia memiliki modal fisik dan mental. Dia tak kenal takut,” kata Bailey.
Coleman sendiri merasa terhormat disebut sebagai Bolt berikutnya. “Tetapi, saya selalu ingin dikenal karena meninggalkan warisan sendiri. Saya selalu ingin menjadi diri sendiri dan membayangkan sepuluh tahun dari sekarang, orang-orang mengatakan, ‘Siapa yang akan menjadi penerus Christian Coleman?’” katanya. (REUTERS)
Christian Coleman
Lahir : Atlanta (AS), 6 Maret 1996
Tinggi/berat : 175 cm/72 kg
Prestasi :
Medali perak 100 m Kejuaraan Dunia Atletik London 2017
Medali perak 4x100 m Kejuaraan Dunia Atletik London 2017
Medali emas 60 m Kejuaraan Dunia Atletik Dalam Ruangan Birmingham 2018