Para Pemimpin Dunia Adopsi Deklarasi Jaminan Kesehatan Semesta
Dalam rangkaian sidang Majelis Umum PBB, para pemimpin dunia mengadopsi Deklarasi Politik PBB untuk Jaminan Kesehatan Semesta dalam pertemuan tingkat tinggi PBB, di New York, Amerika Serikat, Senin.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
NEW YORK, SENIN — Dalam rangkaian sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, para pemimpin dunia mengadopsi Deklarasi Politik PBB untuk Jaminan Kesehatan Semesta dalam pertemuan tingkat tinggi PBB, di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2019) siang atau Senin malam waktu Indonesia. PBB menyebut hal itu sebagai ”kesepakatan paling komprehensif tentang kesehatan global”.
”Deklarasi ini menjadi peristiwa penting untuk kesehatan global dan pembangunan,” ujar Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya yang dirilis di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
”Dunia mempunyai waktu 11 tahun lagi untuk membuat tujuan pembangunan berkelanjutannya berjalan bagus. Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) adalah kunci untuk memastikan itu tercapai,” ujarnya.
Ia menambahkan, UHC adalah pilihan politik. ”Hari ini, pemimpin dunia telah memberikan sinyal kesediaannya untuk memilih pilihan itu. Selamat untuk mereka,” kata Tedros.
Presiden Majelis Umum PBB Tijjani Muhammad-Bande, yang memimpin pertemuan itu, menggarisbawahi bahwa akses pada layanan kesehatan ”harus menjadi hak universal, bukan keistimewaan”.
”Kita harus memastikan bahwa negara di seluruh dunia bisa mendapat manfaat satu sama lain dalam pelatihan medis, penyediaan infrastruktur medis jika kita ingin mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” kata Muhammad-Bande seperti dimuat di laman resmi PBB.
Muhammad-Bande juga menyatakan bahwa tujuan Jaminan Kesehatan Semesta adalah untuk ”memperkuat sistem kesehatan kita” agar bisa menjamin ”hidup yang lebih sehat bagi semua” dengan memastikan masyarakat memiliki akses pada ”layanan kesehatan yang terjangkau, program pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi”.
Deklarasi politik untuk Jaminan Kesehatan Semesta itu dicapai dengan aklamasi sehari setelah WHO bersama dengan mitra pembangunannya menekankan pentingnya upaya melipatgandakan jaminan kesehatan hingga 2030 untuk menolong lima miliar penduduk yang tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan.
Dalam mengadopsi deklarasi itu, negara anggota PBB telah berkomitmen pada Jaminan Kesehatan Semesta dengan berinvestasi pada empat hal utama dalam pelayanan kesehatan dasar. Hal ini termasuk mekanisme untuk memastikan tak ada seorang pun yang menghadapi kesulitan finansial ketika mengakses pelayanan kesehatan, mengimplementasikan intervensi kesehatan yang berdaya ungkit besar dalam memerangi penyakit, dan melindungi kesehatan ibu dan anak. Kemudian, negara juga perlu memperkuat tenaga kesehatan, infrastruktur kesehatan, dan kapasitas pemerintah.
Negara-negara itu akan melaporkan kemajuannya dalam implementasi jaminan kesehatan semesta pada sidang Majelis Umum PBB tahun 2023.
Ketua Bill & Melinda Gates Foundation Melinda Gates mengatakan, ”Sekarang dunia telah berkomitmen pada kesehatan untuk semua, saatnya untuk bekerja keras mewujudkan komitmen itu menjadi hasil yang nyata.”
”Kita semua memiliki peran. Lembaga donor dan pemerintah setiap negara perlu bertindak lebih dari sekadar biasanya untuk memperkuat sistem kesehatan dasar yang bisa mengatasi kebutuhan masyarakat sepanjang hidup mereka,” ujar Melinda.