Kualitas udara kota Kuala Lumpur, Malaysia mencapai level sedang dan tidak membahayakan, Selasa (24/9/2019)
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
KUALA LUMPUR, KOMPAS - Kualitas udara kota Kuala Lumpur, Malaysia mencapai level sedang dan tidak membahayakan, Selasa (24/9/2019). Kabut asap yang sebelumnya sempat mencemari udara sudah tidak lagi dirasakan sejak sepekan terakhir.
Pantauan KOMPAS di area Jalan Sentral dan sekitar Kuala Lumpur City Centre (KLCC), tidak terlihat kabut asap tebal. Jarak pandang pun tidak terhalang kabut asap. Pejalan kaki dan turis berjalan santai tanpa mengenakan masker.
Foh (40), warga Kuala Lumpur, mengatakan, kabut asap sudah tidak lagi mengepung ibukota Malaysia itu. Kini cuaca cerah dan tidak lagi terhalang kabut. “Kemarin kita sempat ada kabut asap. Kabarnya dari kebakaran hutan di Indonesia ya. Tapi sekarang sudah tidak,” ujar Foh.
Pengemudi biro perjalanan Kuala Lumpur International Airport-Kuala Lumpur ini mengatakan, asap tebal itu sempat mencemari Kuala Lumpur sekitar pertengahan September. Kerjanya yang sehari-hari mengantarkan penumpang dari ibukota ke bandara sejauh kurang lebih 50 kilometer itu pun
terganggu.
“Jarak pandang jadi sempit. Tak bisa kita punya kendaraan melaju,” ujar Foh dengan dialek melayunya.
Munculnya kabut asap juga sempat mengganggu Abdulah (30). Karyawan swasta ini punya riwayat asma, sehingga rentan batuk dan sesak nafas apabila menghirup udara tercemar. “Saya sudah tutup pakai masker, tapi masih ada batuk-batuk kecil,” ujar Abdulah.
Ia kini bersyukur, kabut asap sudah menurun. Udara Kuala Lumpur semakin membaik.
Berdasarkan aplikasi pemantauan udara Air Visual, kualitas udara di Kuala Lumpur, Selasa, berada pada kisaran 90-100 atau dalam kategori pencemaran sedang. Kualitas udara itu masih di bawah rata-rata Kuala Lumpur di kisaran 60-90. Meski demikian, angka tersebut jauh berada di bawah ambang batas pencemaran berbahaya yakni 500.
Kualitas udara Kuala Lumpur memburuk sejak 10 September, dengan kualitas udara anjlok ke angka 120. Pencemaran udara dan jumlah kabut asap terus meningkat dengan puncaknya pada 18 September dengan kualitas udara
berada pada angka 150. Namun, sejak itu, perlahan kualitas udara membaik.