Ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, akan menjadi lokasi tempat ibadah Yahudi, sinagoge, resmi pertama di negara itu. Sinagoge akan dibangun di samping masjid dan gereja.
Oleh
kris mada
·2 menit baca
DUBAI, SENIN — Ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, akan menjadi lokasi tempat ibadah Yahudi, sinagoge, resmi pertama di negara itu. Sinagoge akan dibangun di samping masjid dan gereja.
Kompleks berisi tiga rumah ibadah itu dinamai Rumah Keluarga Ibrahimiah. Islam, Kristen, dan Yahudi merupakan agama-agama yang memiliki akar kesejarahan dan ajaran kepada Nabi Ibrahim serta keturunannya.
Rancangan tiga tempat ibadah itu diumumkan di New York, Amerika Serikat, Jumat (20/9/2019). Arsitek Inggris kelahiran Tanzania, David Adjaye, merancang kompleks tersebut. Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab Shaikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan hadir dalam pengumuman rancangan kompleks tersebut di New York.
Pembangunan akan dimulai pada 2020 dan direncanakan selesai 2022. Rencana pembangunan kompleks Rumah Keluarga Ibrahimiah itu diumumkan pada Februari 2019. Kala itu, Abu Dhabi tengah disambangi Paus Fransiskus, Paus pertama yang melawat ke Semenanjung Arabia.
Di sela lawatan itu, Paus Fransiskus bertemu dan berdialog dengan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed el-Tayeb. Pertemuan itu menghasilkan dokumen Persaudaraan Antarumat Beragama. Secara resmi, persaudaraan itu menjadi organisasi yang menginisiasi pembangunan Rumah Keluarga Ibrahimiah.
Di Uni Emirat Arab (UEA), selama ini ada komunitas Yahudi. Mereka beribadah di tempat tidak resmi di Dubai. Komunitas non-Muslim di UEA juga selama ini beribadah di tempat-tempat tidak resmi. Jika proyek di Abu Dhabi selesai, umat Kristen dan Yahudi punya tempat ibadah resmi.
Hampir seluruh non-Muslim UEA adalah orang asing. Warga asing menjadi penduduk UEA dalam jumlah besar karena negara itu mengandalkan pekerja asing untuk menggerakkan perekonomiannya. (REUTERS)