Negosiasi Dagang AS-China Angkat Sentimen Saham Asia
Harapan akan adanya kemajuan dalam negosiasi perdagangan Amerika Serikat-China menjadi sentimen positif bagi pasar di tengah kenaikan harga minyak hingga 1 persen.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
TOKYO, SENIN — Harga-harga saham di Asia menanjak pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/9/2019). Harapan akan adanya kemajuan dalam negosiasi perdagangan Amerika Serikat-China menjadi sentimen positif bagi pasar di tengah kenaikan harga minyak hingga 1 persen.
Indeks Nikkei Jepang dibuka dengan kenaikan 0,2 persen, sementara pasar saham Australia bertambah 0,5 persen. Indeks patokan di Selandia Baru juga menanjak 0,1 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan dibuka turun, merespons data perdagangan yang mengecewakan.
Hal itu membuat indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen. Indeks MSCI naik 3,4 persen pada bulan September. E-mini futures untuk Indeks S&P 500 AS naik 0,5 persen, sementara Dow Jones naik 0,4 persen.
Kabar baik datang setelah kantor Perwakilan Dagang AS mengeluarkan pernyataan singkat yang menandai dimulainya perundingan dua hari dengan China sebagai hal yang produktif. Ditambahkan bahwa pertemuan perdagangan tingkat utama di Washington akan berlangsung pada Oktober, seperti yang direncanakan sebelumnya.
Kementerian Perdagangan China, dalam sebuah pernyataan singkat, menggambarkan pembicaraan itu sebagai sesuatu yang konstruktif. Lebih lanjut dikatakan bahwa mereka juga telah melakukan diskusi yang baik tentang ”pengaturan terperinci” untuk pembicaraan tingkat tinggi pada Oktober.
Selain itu, AS akan menghapus tarif dari lebih dari 400 produk China sebagai tanggapan atas permintaan dari perusahaan AS.
”Kedua negara terus mengadakan pembicaraan konstruktif. Itu membantu sentimen, tetapi pasar tetap tidak yakin,” kata Rodrigo Catril, ahli strategi valas senior di National Australia Bank, di Sydney.
Investor masih sedikit gelisah karena berita pada hari Jumat menyebutkan bahwa pejabat China tiba-tiba membatalkan kunjungan ke kawasan pertanian AS pekan depan setelah dua hari negosiasi mereka di Washington. Hal itu menyebabkan penurunan di Wall Street pada hari Jumat, dengan Dow ditutup 0,6 persen lebih rendah, S&P500 turun 0,5 persen, dan Nasdaq turun 0,8 persen.
”Ketegangan perdagangan cenderung meningkat dan menyusut menjelang negosiasi bulan Oktober antara AS dan China,” kata analis Citi Cesar Rojas dalam sebuah catatan.
Terlepas dari tanda-tanda moderasi baru-baru ini jelang negosiasi tatap muka Oktober, kami terus memperkirakan ketegangan perdagangan AS-China akan berlanjut.
”Terlepas dari tanda-tanda moderasi baru-baru ini dalam laju peningkatan ketegangan perdagangan menjelang negosiasi tatap muka Oktober, kami terus memperkirakan ketegangan perdagangan AS-China akan berlanjut.”
Sementara itu, di pasar mata uang, dollar AS naik 0,1 persen terhadap yen Jepang menjadi 107,69 per dollar AS setelah turun 0,5 persen pada pekan lalu. Dollar Australia yang sensitif terhadap risiko naik 0,1 persen ke level 0,6768 per dollar AS.
Dalam komoditas, harga futures minyak mentah Brent melonjak 1,2 persen ke level 65,03 dollar AS per barel, sementara minyak mentah AS naik 1,14 persen menjadi 58,75 dollar AS per barel.
Pentagon telah memerintahkan pasukan tambahan untuk dikerahkan di wilayah Teluk guna memperkuat pertahanan udara dan pertahanan rudal Arab Saudi setelah serangan terhadap fasilitas minyak Saudi. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, hari Minggu, pasukan tambahan untuk ”pencegahan dan pertahanan” dan Washington bertujuan untuk menghindari perang dengan Iran. (REUTERS)