Ganda putra masih menjadi tumpuan kekuatan bulu tangkis Indonesia. Performa para atlet bisa mengikuti dinamika persaingan di nomor itu yang semakin ketat.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
CHANGZHOU, KAMIS — Indonesia hampir saja menempatkan semua wakil ganda putra pada perempat final turnamen bulu tangkis China Terbuka jika saja Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso menang. Meski demikian, tim Merah Putih tetap mendominasi nomor tersebut dengan menempatkan tiga pasanggan di perempat final.
Tiket perempat final didapat ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Tiket lainnya didapat, masing-masing, dua pasangan Jepang, dua Malaysia, dan satu China.
Kevin/Marcus memperoleh tiket perempat final setelah mengalahkan Choi Solgyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), 22-20, 18-21, 23-21, di Olympic Sports Gymnasium, Changzhou, Kamis (19/9/2019). Ganda Indonesia berjulukan ”Minions” itu menang atas pasangan yang terakhir mengalahkan mereka, yaitu pada babak kedua Kejuaraan Dunia di Basel, Swiss, Agustus.
Kekalahan, 21-16, 14-21, 21-23, di Basel menjadikan Kevin/Marcus gagal menjadi juara dunia dalam percobaan ketiga. Pada 2017 dan 2018, mereka tersingkir di perempat final.
Seperti pada pertemuan di Basel, persaingan di Changzhou juga berlangsung ketat. Taktik Choi/Seo yang membuat mereka menang di Basel, memperlambat servis untuk merusak ritme permainan, dicoba digunakan lagi di Changzou. Namun, kali ini, Minions bisa mengatasinya meski dengan kerja keras.
Marcus, seperti dikutip dari laman resmi PP PBSI, menyebut kelebihan lawan. Selain bagus dalam menyerang, mereka juga dengan cepat bertahan dengan baik. ”Permainan no lob-nya juga bagus,” ujar Marcus.
Sementara, Kevin menilai Choi/Seo memiliki serangan tajam hingga membuat mereka sering berada di bawah tekanan. ”Tetapi, kali ini, kami mendapat keberuntungan pada poin-poin akhir karena lebih tenang dan tidak banyak melakukan kesalahan,” kata ujar Kevin yang akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, pada perempat final.
Peluang
Jika bisa melewati finalis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu, Kevin/Marcus berkesempatan bertemu teman sendiri, Fajar/Rian, pada semifinal dengan catatan rekan berlatih di pelatnas Cipayung itu bisa mengalahkan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Fajar/Rian ke perempat final setelah mengalahkan Lu Ching Yao/Yang Po han (Taiwan), 21-19, 21-19.
Kami masih banyak membuat kesalahan saat unggul.
Ganda Jepang berperingkat keempat dunia itu menjadi pasangan yang paling sulit dikalahkan pemain-pemain Indonesia karena ulet dan jarang membuat kesalahan. Mereka unggul 5-3 atas Fajar/Rian. Kevin/Marcus menang dalam sembilan pertandingan, tetapi mereka lima kali dikalahkan Kamura/Sonoda.
Kelebihan ini harus diantisipasi mengingat penampilan mereka belum maksimal ketika tampil pada babak kedua. Pada gim pertama, kesalahan yang dilakukan Fajar/Rian membuat keunggulan mereka bisa dilewati lawan. Setelah unggul, 8-5, kondisi berbalik menjadi 8-10. Keunggulan 19-15 juga dipertipis lawan menjadi 19-18.
”Kami masih banyak membuat kesalahan saat unggul. Bola yang harusnya enggak mati malah mati,” kata Fajar yang juga mengatakan bahwa mereka harus bisa meningkatkan dan menjaga fokus melawan Kamura/Sonoda.
Juara dunia, Hendra/Ahsan, menyusul langkah ”adik-adiknya”. Mengalahkan pasangan Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, 18-21, 21-17, 21-16, mereka ditantang pemain Jepang lainnya, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Kejutan Owi/winny
Kejutan dibuat duet pemain senior dan pemain muda, Tontowi ”Owi” Ahmad/Winny Oktavina Kandow dengan menyingkirkan unggulan kelima, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), 17-21, 23-21, 21-18. Ini menjadi kemenangan kedua Owi/Winny dari tiga pertemuan dengan Chan/Goh.
Winny, yang menggantikan Liliyana Natsir sebagai pasangan Owi setelah seniornya itu pensiun, mengatakan, kunci kemenangan mereka adalah tenang dan bisa menjaga fokus sejak awal hingga akhir pertandingan.
Pujian juga disampaikan Owi, yang 11 kali mengalahkan Chan/Goh dari 12 pertemuan bersama Liliyana, kepada Winny. ”Hari ini Winny bermain lebih baik, dia bisa menerapkan apa yang diinstruksikan pelatih. Memang masih ada panik di satu dua poin, seharusnya enggak boleh, saya juga sama, tadi ada kesalahan juga,” ujar Tontowi.
Pada perempat final, pasangan peringkat ke-18 dunia ini akan berhadapan dengan pasangan tuan rumah yang menjadi unggulan kedua, Wang Yilyu/Huang Dongping.
Kemenangan juga didapat ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, atas Maiken Fruergaard/Sara Thygesen (Denmark), 21-14, 15-21, 21-18. Lawan berikutnya adalah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), yang sembilan kali mengalahkan mereka dari 11 pertemuan, tetapi kalah pada pertemuan terakhir.