Sumut Terdampak Asap, Pemerintah Daerah Diminta Melakukan Antisipasi
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta pemerintah dan masyarakat mengantisipasi dampak asap kebakaran hutan dan lahan yang telah melanda Sumut yang berasal dari Riau.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta pemerintah dan masyarakat mengantisipasi dampak asap kebakaran hutan dan lahan yang telah melanda Sumut. Asap di Sumut berasal dari Riau dan sebagian dari kebakaran hutan dan lahan di provinsi ini. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diminta memakai masker dan kacamata.
Edy menyampaikan hal tersebut saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kantor Gubernur Sumut di Medan, Jumat (20/9/2019). Hadir Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayor Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumut Brigadir Jenderal Mardiaz Kusin Dwihananto, sejumlah bupati dan wali kota di Sumut.
“Saya meminta agar seluruh jajaran pemerintahan daerah di Sumut, TNI, dan Polri untuk melakukan pencegahan kebakaran dan lahan dan menanggulangi dampak yang sudah terjadi,” kata Edy.
Edy mengatakan, pihaknya akan membuka posko di beberapa daerah untuk menangani dampak kebakaran hutan dan lahan di Sumut, khususnya di daerah-daerah yang dekat dengan Riau. Pemerintah juga mulai membagi masker kepada masyarakat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut Riadil Akhir Lubis mengatakan, di Sumut ada beberapa titik panas yang ditemukan dalam minggu ini yakni di Kabupaten Asahan, Dairi, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Padang Lawas Utara, dan Tapanuli Tengah. Namun, cakupan kebakaran tidak terlalu luas dan beberapa sudah padam karena hujan turun hampir di seluruh wilayah Sumut.
“Saat ini kebakaran hanya ada di satu tempat yakni di Labuhanbatu dengan luasan kurang dari 20 hektar. Petugas pun terus melakukan upaya pemadaman,” katanya.
Fadhilah mengatakan, Kodam I Bukit Barisan, yang membawahi wilayah Sumut, Riau, Kepri, dan Sumbar mengatakan, pasukannya kini berfokus menangani kebakaran hutan dan lahan. Di Riau, mereka menurunkan 6.500 personil untuk memadamkan api. Ia pun meminta keterlibatan pemerintah daerah dan pengusaha untuk mendukung penanggulangan kebakaran.
Saat ini kebakaran hanya ada di satu tempat yakni di Labuhanbatu dengan luasan kurang dari 20 hektar. Petugas pun terus melakukan upaya pemadaman, kata Riadil
Mardiaz mengatakan, penegakan hukum akan mereka lakukan kepada pihak yang menjadi pemicu kebakaran baik perseorangan maupun korporasi.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan, jarak pandang di Sumut dalam beberapa hari ini menurun menjadi 1-5 kilometer akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan. “Pergerakan angin dari arah tenggara dan selatan menuju arah utara sehingga asap dari Riau terbawa ke Sumut,” katanya.
Edison mengatakan, jarak pandang menurun pada pagi hari karena kabut asap bercampur dengan halimun atau kabut embun. Pada siang hari halimun yang merupakan partikel basah menguap, tetapi asap yang merupakan partikel kering tetap bertahan di udara. Ia pun meminta agar masyarakat di Sumut mengurangi aktivitas di luar ruangan.