Sutradara Sim F baru pertama kali menyutradarai sebuah film panjang dalam film Susi Susanti Love All yang akan rilis Oktober.
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Sutradara Sim F baru pertama kali menyutradarai sebuah film panjang dalam film Susi Susanti Love All yang akan rilis Oktober. Percobaan pertamanya ini ternyata menyebabkan candu dan membuatnya ingin kembali menggarap film berdurasi panjang.
”Sebelumnya saya hanya menyutradarai film pendek, video komersial, dan video musik. Baru kali ini memang garap film panjang, ternyata nagih, ya. Jadi, kepengen terus,” ucap Sim F kala ditemui di acara perilisan cuplikan film Susi Susanti Love All, Jakarta Pusat, Rabu (18/09/2019).
Rasa candu tersebut datang dari proses shooting yang memang menguras tenaga, tetapi ternyata mampu menuai rasa bahagia yang berlimpah. Sim sebagai sutradara punya kewajiban untuk sering ngobrol dengan para pemain soal karakter dan suasana yang diinginkannya selama shooting. Pendekatan kepada pribadi yang berbeda-beda ini juga jadi salah satu tantangan yang membuatnya terus belajar.
”Saya kalau mengarahkan pemain itu lebih suka dari ngobrol. Tentunya setiap orang punya pendekatan yang berbeda-beda agar arahan saya itu dimengerti mereka. Itu seninya. Karena prosesnya enggak mudah, jadi ketika kita selesaikan, rasa lega dan puasnya juga jadi beda,” ujarnya.
Sutradara film Sanubari Jakarta itu juga bersyukur karena memiliki tim yang sangat mendukungnya, mulai dari penulis naskah yang koordinatif sehingga jalan cerita dapat tergambar dengan jelas hingga para pemain yang sangat profesional dalam mendalami perannya masing-masing.
Kebahagiaan itu membuatnya ingin kembali duduk di kursi sutradara sebuah film panjang. Sim akan menggarap film petualangan anak yang baru akan memulai shooting tahun depan. (***)