JAKARTA, KOMPAs-- Perekonomian global akan menjadi lebih rentan dan semakin diwarnai ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi global akan melambat diiringi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi.
Prospek perekonomian, baik untuk negara maju maupun berkembang, cenderung melemah. Adapun pertumbuhan ekonomi global akan tertahan pada level yang rendah jika pemerintah tidak kunjung menerbitkan kebijakan atau aksi tertentu.
Demikian isi proyeksi ekonomi interim yang dirilis Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Kamis (19/9/2019).
“Perekonomian global menghadapi peningkatan angin haluan yang serius dan pelambatan pertumbuhan ekonomi menjadi hal mengkhawatirkan,” kata Kepala Ekonom OECD Laurence Boone.
Boone melanjutkan, ketidakpastian terutama dipicu tekanan perdagangan yang berlanjut dalam waktu lama, yang antara lain mengurangi aktivitas perdagangan di dunia. “Pemerintah negara-negara di dunia perlu menambah kesempatan dengan memanfaatkan suku bunga yang rendah untuk memperbarui investasi pada infrastruktur dan mempromosikan perekonomian di masa mendatang,” ujar Boone.
Proyeksi OECD, perekonomian global akan tumbuh 2,9 persen pada tahun ini dan 3 persen pada 2020. Adapun Indonesia diperkirakan tumbuh 5 persen pada tahun ini dan tahun depan.
Kamis siang, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI, antara lain berupa penurunan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen. Penurunan suku bunga acuan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Pada Juli dan Agustus, BI menurunkan suku bunga acuan masing-masing 25 bps.
“Kebijakan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang tetap menarik, serta sebagai langkah preemptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat,” kata Perry.
Secara terpisah, tim ekonomi PT Bank Central Asia Tbk yang dikepai David Sumual menekankan efektivitas langkah BI menurunkan suku bunga acuan BI untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Salah satu dasarnya adalah transmisi penurunan suku bunga acuan BI terhadap suku bunga pinjaman bank akan memawan waktu setidaknya 6-12 bulan.