PSS Sleman lebih banyak berada di garis pertahanannya sendiri. Lini belakang mereka berjibaku mengadang gempuran yang dialirkan tanpa henti oleh tim tamu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — PSS Sleman harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu Persipura Jayapura dalam laga lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (19/9/2019). Tim berjuluk ”Elang Jawa” yang bertindak sebagai tuan rumah seolah terlambat panas dalam laga itu.
Persipura tampil menekan sejak awal laga. Mereka bermain begitu nyaman mengalirkan bola dari kaki ke kaki hingga menciptakan sejumlah peluang gol. Sebaliknya, PSS Sleman lebih banyak berada di garis pertahanannya sendiri. Lini belakang mereka berjibaku mengadang gempuran yang dialirkan tanpa henti oleh tim tamu.
Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Persipura berbuah gol pada menit ke-45+3. Gol itu diciptakan oleh M Tahir melalui sundulan kepala. Ia memanfaatkan umpan lambung hasil eksekusi tendangan bebas Todd Rivaldo Ferre.
Saat babak kedua dimulai, laga berjalan agak berimbang karena PSS Sleman bisa mengembangkan permainan. Skuad ”Elang Jawa” memanfaatkan situasi dengan baik yang tercipta karena Persipura mulai mengendur permainannya di babak kedua.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro memasukkan sejumlah pemain bertipikal menyerang, seperti Haris Tuharea, Arsyad Yusgiantoro, dan Brian Ferreira. Permainan tim menjadi lebih hidup dan menekan. Satu per satu peluang gol mulai tercipta.
”Di babak pertama, kami kehilangan karakter. Apa yang saya inginkan tidak terjadi. Tetapi, tetap saya apresiasi teman-teman. Di babak kedua, ada perubahan. Cara bermain kami mulai muncul. Ini jadi pembelajaran buat kami,” kata Seto seusai laga.
Gol yang dinanti-nanti ”Elang Jawa” lahir dari kaki Rangga Muslim pada menit ke-82. Gol itu bermula dari umpan terobosan yang dikirimkan oleh Brian. Rangga berlari cepat mengejar umpan terobosan itu. Kiper Persipura, Dede Sulaiman, dia lewati sebelum melesakkan gol dengan sepakan mendatar.
Beberapa menit setelah kebobolan, Persipura hampir kembali unggul. Sayangnya, sundulan sang kapten tim berjuluk ”Mutiara Hitam” itu, Boaz Solossa, masih membentur gawang. Ega Rizky, kiper PSS Sleman, juga tampil apik dengan melakukan sejumlah penyelamatan dalam laga tersebut.
”Saya bersyukur sudah diberi kesempatan pada laga ini. Kami mencoba menampilkan yang terbaik. Tetapi, Persipura lebih berpengalaman di liga. Ini menjadi laga yang luar biasa bagi kami. Satu poin yang kami dapatkan ini patut disyukuri,” kata Rangga.
Sementara itu, Seto mengungkapkan, ia sedikit bertaruh sewaktu memasukkan Brian karena gelandang serang asal Brasil itu belum sepenuhnya pulih dari cedera. Keputusannya itu didasari kebuntuan anak asuhnya melakukan variasi serangan. Ia pun menyadari ada harga yang dibayar atas keputusannya tersebut.
”Sedikit saya menentang medis. Walaupun ada risikonya. Mungkin dampaknya bisa cedera lagi. Tetapi, memang kondisi kami di babak pertama kurang maksimal. Mau tidak mau, saya memasukkan Brian pada babak kedua,” kata Seto.
Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago mengatakan, anak asuhnya sudah menjalankan strategi yang dia racik dengan sangat baik. Para pemain juga tampil dengan maksimal. Ia merasa tidak ada kesulitan berarti, tetapi tim lawan juga tampil sama baiknya. Terlebih lagi PSS Sleman juga sedang dalam tren yang baik dalam beberapa laga terakhir. Kondisi itu yang menuntut mereka juga harus puas dengan hasil imbang.
”Ada beberapa momen, kami mampu menguasai pertandingan. Namun, PSS Sleman selalu berhasil mengantisipasi. Proses gol itu sudah kami sadari. Dan kami tidak bisa menghindari itu,” kata Jacksen.