Paris Saint-Germain dan Real Madrid sama-sama pincang menyusul absennya sejumlah bintang mereka menjelang duel di Liga Champions. Itu menjadi kesempatan barisan terbuang, seperti Angel Di Maria, untuk pamer kemampuan.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
PARIS, SELASA — Dua dari tiga klub sepak bola termewah sejagat, Paris Saint-Germain dan Real Madrid, berhadapan di penyisihan Grup A Liga Champions Eropa, Kamis (19/9/2019) dini hari WIB, di Perancis. Empat dari delapan pemain terhebat di dunia saat ini, seperti Neymar Jr dan Eden Hazard, membela kedua klub itu. Tak heran, laga ini disebut duel ”box office”.
Bayangkan saja, nilai gabungan skuad PSG dan Real, seperti dilansir Transfermarkt, mencapai Rp 34,4 triliun. Uang sebesar itu bisa untuk membeli 19 kali skuad Norwich City, klub Liga Inggris yang pekan lalu memukul Manchester City. Nilai itu juga setara 505 skuad tim Persija Jakarta, juara bertahan di Liga 1 Indonesia. PSG dan Real masing-masing tercatat sebagai tim termahal kedua dan ketiga di dunia saat ini setelah City.
Hanya saja, pada duel kali ini, seluruh kemewahan skuad yang dimiliki PSG dan Real itu menjadi kurang berarti. Kedua langganan babak gugur Liga Champions itu kompak didera badai cedera dan skorsing pemain. PSG, misalnya, tidak bisa diperkuat trisula penyerangnya yang terdiri dari dua pemain termahal sejagat saat ini, Neymar Jr dan Kylian Mbappe Lottin, plus striker Edinson Cavani.
Baik Mbappe dan Cavani tengah dibekap cedera. Adapun Neymar menjalani skorsing dua laga akibat menghina wasit seusai dikalahkan Manchester United di babak 16 besar Liga Champions musim lalu. ”Saya tidak akan turun menghadapi Real Madrid. Saya sangat sedih. Namun, saya akan mengerahkan segalanya untuk mendukung tim dari pinggir lapangan,” ujar Mbappe lewat akun Twitter-nya.
Kondisi PSG diperburuk dengan cederanya gelandang serang, Julian Draxler, dan bek, Thilo Kehrer. Dengan demikian, serangan PSG terancam tumpul di laga ini. Klub berjuluk ”Les Parisiens” ini mau tidak mau harus mengandalkan barisan penyerang pelapisnya yang diisi Angel Di Maria, Pablo Sarabia, dan striker baru, Mauro Icardi.
Saya tahu, mereka akan menjual saya untuk membuka ruang bagi dia di tim.
Menurut koran Spanyol, Marca, laga ini menjadi peluang berharga Di Maria untuk pamer kemampuan sekaligus balas dendam atas Real, mantan klubnya. Penyerang sayap asal Argentina itu pernah mengantarkan Madrid meraih la decima alias gelar juara kesepuluh di Liga Champions pada 2014. Ia menjadi pemain terbaik pada final saat itu, yaitu kontra Atletico Madrid.
Namun, tidak lama kemudian, ia dibuang Real yang baru saja merekrut bintang baru, James Rodriguez. Di Maria pun hijrah ke Manchester United. Ia tampil buruk di Liga Inggris dan hanya bisa bertahan semusim sebelum akhirnya ditampung PSG pada 2015. Dalam esainya berjudul ”Dalam hujan, dingin, dan gelap” yang dimuat di The Player’s Tribune pada 2018, Di Maria mengaku sakit hati atas sikap Real.
Bukan hanya membuangnya, Real dinilai Di Maria telah mengubur mimpinya tampil di final Piala Dunia Brasil, 2014. ”Sekalipun kaki saya patah, saya ingin tampil di final saat itu. Namun, saat saya tengah bersiap, tim dokter (Argentina) datang memegang surat. Ia berkata, lihat Angel, ini dari Real Madrid. Saya langsung merobeknya karena mereka (Real) tidak mengizinkan saya bermain,” ungkap Di Maria.
”Saya langsung sadar situasi yang terjadi. Saat itu muncul rumor Real ingin merekrut James Rodriguez setelah Piala Dunia. Saya tahu mereka akan menjual saya untuk membuka ruang bagi dia di tim. Jadi, mereka tidak ingin barangnya yang hendak dijual ini rusak. Inilah realita sepak bola yang tidak setiap orang bisa lihat,” tutur Di Maria kemudian.
Terlahir kembali
Tak ayal, Di Maria bakal menjadi ancaman paling berbahaya bagi Real di laga ini. Di Maria seolah terlahir kembali musim ini. Ia menjadi langganan tim inti di PSG dan mencetak dua gol dan satu asis di lima laga terakhir mereka di Liga Perancis. Di lain pihak, ”El Real” juga tengah pincang, khususnya di lini pertahanan. Dua bek mereka, yaitu Sergio Ramos dan Nacho, bakal absen karena skorsing kartu.
Tak hanya itu, Real juga tidak bisa diperkuat Isco, Luka Modric, dan Marco Asensio yang tengah cedera. Situasi ini memusingkan Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane yang kini kembali ke Liga Champions setelah sempat meninggalkan klub itu pada Mei 2018. Pada laga ini, ia mau tidak mau bakal memainkan bek barunya, Eder Militao. Padahal, pemain 21 tahun itu belum pernah tampil sebagai pemain mula bersama Real.
Di lini depan, penyerang sayap, Gareth Bale, bakal menjadi andalan Zidane menjebol gawang PSG yang kini dikawal kiper buangan Real, Keylor Navas. Bale sebetulnya nyaris bernasib serupa Di Maria. Ia sempat tidak diinginkan Real dan nyaris dibuang ke Liga Tiongkok awal musim panas lalu. Namun, Presiden Real Madrid Florentino Perez bertindak sigap dengan membatalkan proses transfer Bale itu.
Bale kini mendadak menjadi nyawa dari serangan Real. Pemain yang mencetak gol akrobatik di final Liga Champions kontra Liverpool pada 2018 itu telah mengemas dua gol dan satu asis dari tiga laga Real di Liga Spanyol musim ini. Ia bakal dibantu Eden Hazard, penyerang baru Real yang baru saja pulih dari cedera paha.