Produk Unggas dan Pakan Ternak Diminati Timor Leste
Pasar ekspor produk unggas dan pakan ternak Indonesia semakin terbuka lebar setelah ada permintaan dari Timor Leste. Selain produk perunggasan, perusahaan produsen dalam negeri siap menyuplai produk susu dan akuakultur.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pasar ekspor produk unggas dan pakan ternak Indonesia semakin terbuka lebar setelah ada permintaan dari Republik Demokratik Timor Leste. Selain produk perunggasan, perusahaan produsen dalam negeri siap menyuplai produk susu dan akuakultur berstandar internasional.
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian mengekspor perdana 40 ton pakan ternak ke Timor Leste, Kamis (12/9/2019). Ekspor oleh PT Japfa Comfeed Indonesia senilai Rp 229 juta itu dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi mengatakan, delegasi Timor Leste telah melakukan import risk analysis (IRA) pada unit peternakan Indonesia yang menghasilkan produk unggas dan pakan siap ekspor sejak 2018. Hal itu ditindaklanjuti dengan penandatanganan technical agreement oleh direktur jenderal peternakan dan kesehatan hewan kedua negara.
”Ekspor perdana pakan ternak dari PT Japfa Comfeed Indonesia ini merupakan salah satu wujud strategi Kementan mendorong ekspor dengan cara membuka akses pasar baru. Untuk memperlancar proses eksportasi tersebut, Karantina Pertanian Surabaya turut memfasilitasi pemeriksaan sesuai persyaratan negara tujuan dan menerbitkan sertifikat kesehatan,” ujar Musyaffak.
Selain pakan ternak, PT Japfa Comfeed juga memproduksi day old chicken (DOC), day old duck (DOD), day old quail (DOQ), kambing etawa, serta produk olahan unggas lainnya, seperti makanan beku (frozen food) dan daging ayam beku. Kementan berharap, ke depan, perusahaan menambah ragam komoditas yang diekspor dan tidak terpaku pada pakan ternak. Sebagai negara baru, Timor Leste membutuhkan beragam komoditas untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian, eksportasi komoditas pertanian, baik hewan maupun tumbuhan, melalui Karantina Pertanian Surabaya selama periode 9-12 September 2019 mencapai lebih dari Rp 305 miliar. Komoditas tumbuhan didominasi produk perkebunan, seperti pala, cengkeh, tembakau, minyak sawit, biji kopi, dan minyak kelapa sawit. Adapun negara tujuan ekspor meliputi India, Amerika Serikat, serta sejumlah negara di Asia dan Timur Tengah.
Sementara itu, komoditas hewan didominasi produk susu, pakan ternak, dan sarang burung walet dengan tujuan ekspor antara lain ke Filipina, Fiji, China, dan Timor Leste. Pada periode sama, selain PT Japfa Compfeed, eksportasi pakan ternak ke Timor Leste juga dilakukan PT Charoen Pokhpand dan PT Panca Patriot Prima sebesar 120 ton senilai Rp 751 juta.
Director Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Rachmat Indrajaya mengatakan, hingga akhir tahun, ekspor pakan ternak ke Timor Leste diproyeksikan mencapai 1.000 ton. Ekspor ke Timor Leste merupakan bentuk perluasan pasar internasional. Harapannya, semakin luasnya pasar ekspor bisa mendongkrak pendapatan devisa negara.
”Ekspor perdana pakan ternak ke Timor Leste ini menjadi kebanggaan bagi perusahaan karena wujud pencapaian yang baik dalam standar kualitas dan mutu produk. Untuk menjadi eksportir pakan ternak harus melalui proses standardisasi mulai penilaian sarana produksi hingga pengujian produk,” kata Rachmat.
Ia menambahkan, selain pakan ternak, dalam waktu dekat perusahaannya akan mengekspor anak ayam umur sehari broiler dan layer, karkas ayam broiler, dan produk olahan lain. Japfa berupaya menjaga kualitas produknya agar mampu bersaing di pasar internasional.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong pertumbuhan ekspor dengan meningkatkan layanan perizinan berupa kemudahan pengurusan bagi perusahaan. Semakin banyak perusahaan di wilayahnya yang berorientasi ekspor akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.
”Segala layanan perizinan akan dipermudah. Syaratnya, surat-surat atau dokumen pengurusan harus lengkap,” ucap Saiful.