AS Peringati 18 Tahun Terjadinya Serangan 11 September
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
AFP/NICHOLAS KAMM
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump mendengarkan lagu kebangsaan selama upacara yang menandai peringatan 18 tahun terjadinya Serangan 11 September, pada Kamis (11/9/2019), di Pentagon, Virginia
VIRGINIA, KAMIS - Amerika Serikat memperingati 18 tahun terjadinya serangan teroris pada 9 September 2001 atau Serangan 11 September di Pentagon, Virginia, pada Rabu (11/9/2019). Presiden AS Donald Trump berjanji untuk lebih keras terhadap musuh-musuh AS.
Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump sebelumnya menerima keluarga korban dan penyintas serangan 11 September di Gedung Putih, Washington DC. Mereka sempat mengheningkan cipta sebelum berangkat ke Pentagon.
“Jika dengan alasan apapun mereka kembali ke negara kita, kita akan pergi ke manapun mereka berada dan menggunakan kekuatan yang belum pernah digunakan AS sebelumnya,” kata Trump dalam pidato di Pentagon untuk mengenang hampir 3.000 warga negara AS yang menjadi korban.
Trump melanjutkan, selama empat hari terakhir, pasukan AS telah memukul musuh di Taliban lebih keras dibandingkan aksi yang sudah-sudah. Aksi ini akan terus berlanjut.
Selama empat hari terakhir, pasukan AS telah memukul musuh di Taliban lebih keras dibandingkan aksi yang sudah-sudah
Tidak jelas serangan mana yang dirujuk oleh Trump dalam pidatonya. Namun, beberapa hari yang lalu, Trump membatalkan rencana pembicaraan damai antara AS dan Taliban. Taliban adalah gerakan di Afghanistan yang dituduh melindungi Al-Qaeda, pelaku serangan 11 September.
Tak lama setelah pembatalan rencana pembicaraan damai, Trump memecat Penasihat Keamanan AS John Bolton pada Selasa (10/9/2019). Rencana pembicaraan damai antara kedua pihak sebenarnya dikecam sejumlah pihak karena menjelang peringatan 11 September.
AFP/HENNY RAY ABRAMS
Foto yang diambil pada 11 September 2001 ini menunjukkan asap mengepul setelah salah satu Menara World Trade Center runtuh di New York City.
Serangan 11 September merujuk pada aksi terorisme yang terjadi pada 11 September 2001. Sebanyak tiga pesawat dibajak oleh organisasi teroris Al-Qaeda dan ditabrakkan ke gedung kembar World Trade Center (WTC), New York, dan Pentagon, Virginia.
Korban meninggal dunia hampir mencapai 3.000 orang. Warga sekitar, pekerja konstruksi, dan tim penyelamat menderita luka dan sakit akibat menghirup asap beracun.
Pasca-serangan, AS di bawah pemerintahan Presiden George W Bush Jr mengumumkan perang melawan terorisme. AS mengirim ribuan tentara ke Afghanistan pada Oktober 2001.
Pasca-serangan, AS di bawah pemerintahan Presiden George W Bush Jr mengumumkan perang melawan terorisme
Sekitar 2.400 tentara AS meninggal di Afghanistan dalam perang yang berlangsung hingga saat ini. Masih ada 14.000 tentara yang bertugas di sana. Trump berjanji akan mengakhiri perang di Afghanistan dan memulangkan tentara.
Peringatan di New York
Keluarga korban menggelar peringatan Serangan 11 September di Ground Zero, New York, sebutan untuk lokasi lama WTC. Gubernur New York Andrew Cuomo, Wali Kota New York Bill de Blasio, mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg, dan mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani juga terlihat di lokasi peringatan.
AFP/GETTY IMAGES/SPENCER PLATT
Warga berkumpul di salah satu kolam bekas lokasi gedung kembar World Trade Center dalam acara Peringatan Nasional Serangan 11 September pada Rabu (11/9/2019).
Mereka mengheningkan cipta pada pukul 08.46 dan 09.03 waktu setempat. Pesawat menabrak Menara Utara dan Menara Selatan tepat pada waktu tersebut. Mereka juga mengheningkan cipta pada waktu kedua menara runtuh dua jam setelah ditabrak.
Keluarga korban membawa foto untuk mengenang warga yang terbunuh. Mereka juga membacakan ribuan nama korban hampir selama empat jam. Sesi ini menjadi ritual tahunan setiap kali acara peringatan digelar.
“Kami menyayangi dan merindukanmu. Kamu akan selalu menjadi pahlawan Amerika,” ujar salah satu keluarga korban ketika membacakan nama saudara laki-laki dan sepupunya. (Reuters/AFP)