Legislator Demokrat Dibekali Program yang Bikin SBY Sukses Pimpin RI Dua Periode
Partai Demokrat menggelar pembekalan anggota legislatif periode 2019-2024 dari seluruh Indonesia. Dalam pembekalan, partai akan menginternalisasikan empat program prioritas yang pernah sukses selama Presiden SBY memimpin
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat menggelar pembekalan untuk anggota legislatif periode 2019-2024 dari seluruh Indonesia. Dalam pembekalan, partai akan menginternalisasikan empat program prioritas yang perlu dijadikan pedoman bagi kader selama lima tahun ke depan.
Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono membuka pembekalan anggota legislatif Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Agenda dihadiri semua anggota legislatif dari level DPR, DPD, hingga DPRD.
Begitu juga para petinggi Demokrat. Di antaranya Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan. Adapun Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang semula dijadwalkan membuka pembekalan, belum hadir karena tengah menjenguk Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta.
Dalam pidatonya, Edhie Baskoro yang akrab disapa Ibas menjelaskan, terdapat empat program yang akan menjadi materi utama bagi para anggota legislatif. Program itu diambil dari agenda utama dalam dua periode kepemimpinan SBY, yaitu pada 2004-2014. ”Keempat program itulah yang dibutuhkan rakyat dan akan dibahas dalam pembekalan,” ujar Ibas.
Program itu di antaranya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Selain itu, pemberantasan kemiskinan serta pembangunan yang menjaga kelestarian lingkungan.
”Secara keseluruhan, program itu dapat dikatakan sebagai sustainable growth with equity atau pertumbuhan berkelanjutan yang memperhatikan pemerataaan kesejahteraan,” kata Ibas.
Menurut dia, agenda prioritas yang pernah diterapkan SBY itu masih relevan baik untuk saat ini maupun masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi kader Demokrat yang ada di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional untuk menerapkannya.
Kemenangan
Ibas mengatakan, keempat program itu telah mengantarkan kader terbaik Demokrat, SBY, memimpin Indonesia selama dua periode. Ia pun mengklaim hingga hari ini sosok ayahnya itu masih dicintai rakyat.
Karena itu, berbekal pendalaman empat program dan integritas kader, ia optimistis Demokrat mampu mendulang kemenangan pada Pemilu 2024. ”Kami ingin partai ini kembali pada jati dirinya, yaitu partai pemenang. Apakah bapak dan ibu semua ingin menjadi pemenang?” seru Ibas kepada hadirin.
Ibas mengatakan, keempat program itu telah mengantarkan kader terbaik Demokrat, SBY, memimpin Indonesia selama dua periode. Ia pun mengklaim hingga hari ini sosok ayahnya itu masih dicintai rakyat.
Sebagaimana diketahui selama 10 tahun terakhir perolehan suara Demokrat terus turun. Pada Pemilu 2019, Demokrat memperoleh 10,87 juta suara atau 7,7 persen perolehan suara nasional. Dari raihan itu, Demokrat mendapatkan 1.842 kursi legislatif di seluruh tingkat dengan 54 kursi di DPR.
Perolehan itu turun dibandingkan dengan raihan pada Pemilu 2014. Pada 2014, Demokrat memperoleh 10,2 persen suara nasional atau 12,72 juta suara. Dengan raihan itu, partai mendapatkan 61 kursi di DPR.
Sementara itu, pada 2009, Demokrat berhasil meraih 26,4 persen suara nasional dengan total 21,22 juta suara. Perolehan kursi di DPR adalah 148 kursi.
Disiplin
Hinca Panjaitan mengingatkan, seluruh materi pembekalan merupakan sumber pengetahuan dan pedoman bagi kader partai bertugas di mana pun. Untuk itu, mereka perlu bersikap disiplin.
”Pak SBY berpesan agar semua peserta tidak ada yang meninggalkan tempat pembekalan hingga agenda ditutup,” kata Hinca.
Ia mengibaratkan partai sebagai ”ibu” yang selalu memberikan nasihat dan petunjuk bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, para kader diminta menyerap seluruh makna dari pembekalan dan menjadikannya modal untuk memulai perjuangan lima tahun ke depan.