Ratusan mahasiswa asal Papua yang kuliah di sejumlah daerah di Indonesia memilih kembali ke kampung halamannya selama sepekan terakhir. Total sekitar 200 mahasiswa yang telah kembali hingga kini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA/ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Ratusan mahasiswa asal Papua yang kuliah di sejumlah daerah di Indonesia memilih kembali ke kampung halamannya selama sepekan terakhir. Total sekitar 200 mahasiswa yang telah kembali hingga kini.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murib saat dihubungi dari Jayapura pada Minggu (8/9/2019). Menurut Timotius, 200 mahasiswa yang kembali ke Papua berasal dari sejumlah daerah di wilayah Sulawesi dan Jawa. Kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Ia berpendapat, kemungkinan eksodus mahasiswa asal Papua sesuai dengan aspirasi yang disampaikan dalam aksi unjuk rasa di Jayapura pada 19 Agustus 2019.
Salah satu poin yang disampaikan pengunjuk rasa kepada Timotius dan Gubernur Papua Lukas Enembe adalah mahasiswa akan kembali ke Papua apabila merasa tidak nyaman di tempat mereka menempuh pendidikan. Hal itu juga sesuai dengan maklumat dari Majelis Rakyat Papua setelah masalah rasisme dan kekerasan di Jawa Timur pada Agustus lalu. "Dalam maklumat, kami meminta mahasiswa asal Papua dapat kembali ke kampung halamannya jika merasa tidak aman,” kata Timotius.
Timotius menuturkan, pihaknya akan menggelar rapat pada Senin (9/9/2019) ini untuk mengevaluasi kembali maklumat tersebut. Ia menyatakan akan berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi di Papua untuk menampung mahasiswa dari sejumlah daerah tersebut.
Pihaknya akan menggelar rapat pada Senin (9/9/2019) ini untuk mengevaluasi kembali maklumat tersebut. (Timotius Murib)
Masih terdapat mahasiswa asal Papua yang tetap bertahan di sejumlah daerah. Kami meminta kepada pemda setempat, organisasi masyarakat, dan pihak keamanan agar memastikan keselamatan mereka sehingga tak terjadi masalah persekusi dan ujaran rasis lagi,” tutur Matius.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, Thomas Sondegau, menyesalkan pulangnya ratusan mahasiswa asal Papua. Padahal, pemerintah telah menjamin keselamatan mereka untuk menempuh pendidikan di setiap daerah. ”Seharusnya mahasiswa tersebut fokus belajar untuk menggapai cita-citanya. Dengan cara seperti ini dapat merugikan dirinya sendiri,” kata Thomas.
Pemerintah telah menjamin keselamatan mereka untuk menempuh pendidikan di setiap daerah. (Thomas Sondegau)
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey di Jayapura mengaku, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait pulangnya mahasiswa dari sejumlah daerah ke Papua. Terkait hal itu, Komnas HAM akan menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab pulangnya mahasiswa ke Papua. Padahal, Polri telah menjamin keselamatan mereka selama menempuh studi di seluruh wilayah Indonesia.
”Kami ingin menyelidiki, apakah mereka kembali karena adanya intimidasi atau karena dipengaruhi hoaks atau berita bohong. Data yang dihimpun Komnas HAM, mahasiswa asal Kabupaten Jayapura, Kepulauan Yapen, dan Kota Jayapura tetap kuliah seperti biasanya,” tambahnya.
Sementara di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar pelajar dan mahasiswa asal Papua yang menuntut ilmu di Jawa Timur tidak perlu pulang ke daerahnya. Hal ini disampaikan karena ada keinginan dari sejumlah mahasiswa asal Papua yang belajar di luar Papua untuk kembali lagi ke daerah asalnya.
“Pelajar dan Mahasiswa asal Papua tidak perlu pulang. Tidak ada alasan untuk pulang. Belajar-mengajar harus tetap berjalan dengan baik,” ujar Khofifah di Banyuwangi, Minggu.
Khofifah mengatakan, ada lebih dari 500 pemuda asal Papua yang menuntut ilmu di Jawa Timur. Selain mahasiswa, adapula pelajar tingkat SMP dan SMA yang belajar di Jawa Timur.
Ia menambahkan, para pelajar dan mahasiswa asal Papua tidak perlu pulang ke Papua karena sudah ada upaya untuk kembali merajut persaudaraan yang harmonis. Selama ini hubungan yang terjalin sudah cukup baik sehingga para pelajar dan mahasiswa asal Papua bisa belajar dengan baik di Jawa Timur