Badan Otorita Borobudur Fokus Tingkatkan Kunjungan Wisman
Badan Otorita Borobudur (BOB) akan memfokuskan program kegiatan pada upaya meningkatkan kunjungan turis asing setelah mendapatkan dana APBN sebesar Rp 175 miliar pada 2020.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Badan Otorita Borobudur (BOB) akan memfokuskan program kegiatan pada upaya meningkatkan kunjungan turis asing setelah mendapatkan dana APBN sebesar Rp 175 miliar pada 2020. Hal ini antara lain dilakukan melalui kerja sama dengan maskapai-maskapai asing, serta melaksanakan berbagai kegiatan dengan melibatkan biro travel dalam dan luar negeri.
Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur (BOB) Agus Rochiyardi mengatakan, kerja sama dengan maskapai asing dilakukan untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan asing ke kawasan Borobudur. “Dalam hitungan jumlah tertentu, kami nantinya akan memberikan keuntungan kepada maskapai asing dalam bentuk insentif,” ujar Agus, Selasa (3/9/2019) ditemui dalam diskusi bersama stakeholder pariwisata di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selain itu, menurut Agus, tahun depan, pihaknya juga akan mulai mengundang biro travel asing berkunjung dan melihat beragam obyek wisata di kawasan Borobudur dan sekitarnya, termasuk wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Sebaliknya, BOB juga akan mengirimkan perwakilan biro travel Indonesia untuk berkunjung dan bertemu dengan perwakilan biro travel di luar negeri.
BOB akan mulai mengundang biro travel asing berkunjung dan melihat beragam obyek wisata di kawasan Borobudur dan sekitarnya, termasuk wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
“Dalam pertemuan di luar negeri ini, kami mendorong biro-biro travel dari dua negara bisa melakukan transaksi paket wisata, yang nantinya dapat semakin meningkatkan jumlah turis ke Indonesia,” ujarnya.
Agus mengungkapkan, nilai anggaran BOB yang diterima pada 2020 sebanyak Rp 175 miliar terbilang besar. Hal itu, salah satunya karena upaya mendatangkan wisatawan asing tidaklah mudah. Agus mengatakan, tahun depan, BOB juga harus bekerja keras demi memenuhi target wisatawan asing sebanyak 2 juta orang yang diprediksi tidak akan tercapai di tahun ini.
“Tahun ini, target terpaksa meleset karena anggaran yang diterima tahun lalu belum sesuai kebutuhan, sehingga kerja kami pun kurang optimal,” ujarnya.
Tahun lalu, BOB mendapatkan anggaran Rp 13 miliar dan tahun ini sebanyak Rp 25 miliar. Sebagian anggaran digunakan untuk membangun glamorous camping (glamping) De Loano di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
Target mendatangkan 2 juta wisatawan asing tersebut, semula ditetapkan tercapai untuk kunjungan wisatawan di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang, atau yang biasa disebut Joglosemar. Namun, pihak BOB berdalih, karena kurang maksimalnya kerja dan minimnya dana, jumlah wisatawan asing di wilayah Joglosemar, tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai sekitar 1,8 juta orang.
Saya tidak pernah mengatakan target 2 juta wisatawan di tahun 2019. Target 2 juta wisatawan asing baru bisa tercapai setelah bandara baru beroperasi penuh sekitar lima tahun. (Arief Yahya)
Meski demikian, Menteri Pariwisata Arief Yahya, sebelumnya mengatakan, tidak tercapainya target kunjungan wisman sama sekali tidak terkait masalah anggaran. Dia pun membantah pihaknya pernah menetapkan target 2 juta wisatawan asing di tahun 2019.
“Saya tidak pernah mengatakan target 2 juta wisatawan di tahun 2019. Target 2 juta wisatawan asing baru bisa tercapai setelah bandara baru beroperasi penuh sekitar lima tahun,” ujarnya.
Bandara baru, Yogyakarta International Airport (YIA), menurut Arief, menjadi fasilitas yang sangat penting karena hanya di sana terdapat akses penerbangan langsung yang bisa mendatangkan wisatawan asing. Bandara Adisucipto di Yogyakarta, tidak bisa lagu diharapkan karena sudah kelebihan kapasitas penumpang.