Australia Melaju ke 16 Besar Setelah Mengalahkan Senegal
Laga di babak penyisihan grup piala dunia bola basket semakin memanas. Sebagian tim memastikan diri melaju ke babak 16 besar.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
Meskipun tersendat pada dua kuarter pertama dan kedua, tim Australia akhirnya menemukan irama permainan. Usaha keras tim berkaus kuning ini berujung dengan kemenangan atas Senegal dengan skor 81-68.
Kemenangan pada laga ke dua di Grup H Piala Dunia FIBA 2019 yang berlangsung di Dongfeng Nissan Cultural and Sports Centre, Dongguan, pada Selasa (3/9/2019) petang waktu China ini membuka jalan Patty Mills dan kawan-kawan untuk menuju babak 16 besar.
Patty Mills yang juga pemain San Antonio Spurs menjadi mencetak poin tertinggi pada laga ini dengan sumbangan 22 angka. Pelatih Australia Andrej Lemanis mampu meracik komposisi tim yang tepat di laga itu. Setelah kesulitan membuat jarak kemenangan dengan Senegal di kuarter pertama dan kedua, Lemanis mengubah strategi.
Dia mengubah pengatur permainan dari Patty Mills ke Matthew Dellavedova, pemain klub NBA Cleveland Cavaliers. Dengan begitu, Mills bisa lebih bebas membantu serangan lewat lemparan-lemparan tiga angka. Sekalipun hanya berhasil tiga dari delapan kali lemparan, taktik ini efektif memperlebar kemenangan Australia.
Mesin pencetak angka Australia memanas, yang ditandai dengan tambahan angka dari Joe Ingles, pemain Utah Jazz. Dari enam kali lemparan tiga angkanya, dia berhasil melesakkan bola empat kali ke keranjang pertahanan Senegal.
Sementara Ingles nyaris membuat triple double setelah mencetak 17 angka. Triple double adalah istilah kepada pemain bola basket yang mampu mencetak 10 poin ke atas melalui tiga kategori.
Aron Baynes, pemain tengah Phoenix Suns, juga menjadi satu dari tiga pemain Australia yang mampu membuat double digit dengan 12 poin. Kemenangan ini membuat Patty Mills dan kawan-kawan tinggal menunggu dua tim yang lolos dari Grup G selain menunggu hasil pertarungan Lithuania melawan Kanada yang juga dari Grup H.
Senegal, yang sebelumnya menyerah kepada Lithuania dengan skor 47-101, terpaksa angkat koper dari piala dunia bola basket ini. Meski begitu, Senegal masih menyisakan laga berikutnya menghadapi Kanada.
Kalau melihat dari rata-rata tinggi badan, pemain Senegal memiliki tinggi badan yang lebih dari pemain ”Boomerang”. Hanya, memang, dalam eksekusinya mereka masih kurang. Hal ini bisa terlihat jelas mengingat field goals Sambe dan kawan-kawan rendah, mencapai 38 persen. Sebab, hanya 27 dari 71 lemparan Sambe dan kawan-kawan yang berbuah angka.
Xane Dalmeida, pemain Etoile Chardleville-Mezieres, tim di liga domestik Senegal, mampu menjadi pencetak poin terbanyak bagi Senegal dengan 14 angka.
Sementara itu, Maurice Ndour dan Youssoupha Ndoye sama-sama mencetak 13 angka di laga tersebut. Muhammad Faye yang diturunkan Pelatih Moustapha Gaye sebagai pemain lapis pertama menambahkan 12 angka.
Kamis (5/9/2019), baik Senegal, Kanada, Lithuania, maupun Australia akan menyelesaikan laga terakhir mereka, tetap di Dongguan. Pertempuran Lithuania melawan Australia akan menentukan siapa yang menjadi raja Grup H.