Kecelakaan beruntun terjadi di Kilometer 91 Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang atau Cipularang, Jawa Barat, persisnya di ruas jalan tol dari Bandung menuju Jakarta, Senin (2/9/2019) siang. Tujuh orang meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Kecelakaan beruntun terjadi di Kilometer 91 Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang atau Cipularang, Jawa Barat, persisnya di ruas jalan tol dari Bandung menuju Jakarta, Senin (2/9/2019) siang.
Tujuh orang meninggal akibat kecelakaan itu. Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy S saat berada di lokasi kecelakaan mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Ada 21 kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun itu, antara lain mobil, bus, dan truk angkut. ”Sebagian korban dibawa ke Rumah Sakit Siloam Purwakarta,” ujar Rudy.
Rudy menjelaskan, penyebab kecelakaan sedang dalam penyelidikan.
Akibat kecelakaan ini, kemacetan memanjang sekitar 5 kilometer di ruas jalan tol menuju Jakarta. Polisi mencoba mengurai kemacetan dengan menerapkan sistem dua arah (contra flow).
Hingga pukul 15.20, petugas kepolisian dan Jasa Marga masih berjibaku mengevakuasi kendaraan dan korban. Ada sejumlah kendaraan yang terbakar. Sebagian remuk dan hancur, kemudian diderek ke pinggir jalan tol.
Berdasarkan catatan Kompas, lokasi kejadian merupakan salah satu titik rawan kecelakaan di Jalan Tol Cipularang. Di titik rawan kecelakaan yang berada antara Km 91 dan Km 93 tersebut terdapat dua tikungan yang cukup tajam.
Titik rawan kecelakaan lain berada di Km 95. Di titik ini, pengemudi biasanya mudah mengantuk akibat jenuh melintasi jalan lurus.
Selanjutnya, Km 96-Km 97. Titik ini rawan karena kontur jalan menurun dengan kecuraman sekitar 20 derajat, dilanjutkan dengan tikungan tajam 70-80 derajat.
Titik rawan lain, Km 103-Km 101. Di jalan lurus sepanjang 2 kilometer ini banyak kendaraan kehilangan keseimbangan.