BEKASI, KOMPAS - Persija Jakarta masih berada dalam masa-masa sulit ketika dikalahkan Perseru Badak Lampung 0-1 dalam lanjutan laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (1/9/2019). Kekalahan ini membuat tim “Macan Kemayoran” kembali tenggelam ke zona degradasi atau berada di peringkat ke-17 dengan bermodal 14 poin.
Kekalahan ini sangat memukul Persija karena tim berstatus juara bertahan ini harus bertukar posisi dengan Badak Lampung. Tim debutan di Liga 1 tersebut kini naik ke peringkat 14 dengan 16 poin. “Saya sangat senang karena bisa menang lagi di stadion ini, dan yang paling penting kami bisa bertahan di Liga 1 pada musim ini,” kata pelatih Perseru Badak Lampung Milan Petrovic.
Pada pertengahan Agustus lalu di Stadion Patriot Candrabhaga, Badak Lampung juga mampu mengalahkan Bhayangkara FC 1-0. Artinya, tim yang merupakan gabungan Badak Lampung dengan Perseru Serui itu sudah menundukkan dua tim yang pernah menjuarai Liga 1. Adapun Bhayangkara merupakan tim juara Liga 1 musim 2017.
Saat melawan Persija, Milan pun menggunakan strategi yang meruntuhkan ketenangan tim tuan rumah, yaitu bertahan dan menunggu momen untuk menyerang balik. Strategi itu semakin efektif ketika mereka mampu unggul lebih dulu melalui gol yang diciptakan Marquinhos pada menit ke-12. Pemain asal Brasil itu mampu “menari-nari” di antara bek Persija untuk mencetak gol tersebut.
Dengan keunggulan satu gol, Badak Lampung tinggal memperkuat pertahanan dan kembali menunggu kesalahan Persija untuk memukul balik. Pertahanan mereka semakin kuat dengan hadirnya bek anyar asal Australia, Antony Paul Golec. Tubuh yang jangkung mampu membuat Golec bisa mematahkan umpan-umpan lambung Persija di daerah pertahanan.
“Ini baru kemenangan pertama, masih ada laga-laga berikutnya yang juga sulit,” ujar Golec.
Kehilangan kreativitas
Sementara Persija kehilangan kreativitas dalam menyerang, sehingga semakin sulit menembus pertahanan Badak Lampung yang kokoh. Striker Persija Marko Simic pun berkali-kali mendapat bola tetapi kesulitan menemukan ruang tembak. Ketika bisa menembak, bola justru mengenai mistar gawang.
“Tidak mudah bagi saya untuk menjelaskan kekalahan ini. Kami sebenarnya sudah punya banyak peluang gol,” ujar pemain asal Kroasia itu. Simic juga mengakui bahwa, ia merasa kehilangan Riko Simanjuntak yang kerap memberikan umpan-umpan matang. Riko absen pada laga ini karena terkena hukuman akumulasi kartu kuning.
Persija pada laga tersebut juga sangat pincang karena kehilangan pemain kunci lainnya seperti Ramdani Lestaluhu, Ryuji Utomo, Rohit Chand, dan Andritany Ardhiyasa. Ramdani dan Ryuji mengalami cedera, Rohit Chand sedang membela tim nasional Nepal, dan Andritany juga sedang bergabung dengan timnas Indonesia untuk menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.
Banyaknya pemain yang hilang ini, kata Simic, cukup mempengaruhi penampilan tim. “Kami juga masih dalam masa transisi sehingga kami harap semua (para pendukung Persija) untuk bersabar,” katanya.
Suporter kecewa
Dengan kekalahan ini, Persija praktis baru menang dua kali pada musim ini, yaitu menang atas PSS Sleman dan Kalteng Putera. Penampilan Persija yang tidak lagi gahar ini membuat para suporter fanatik Persija atau The Jakmania meluapkan kekecewaan di stadion seusai laga kontra Badak Lampung.
Mereka membentangkan dua spanduk besar yang menyoroti manajemen Persija yang dipimpin Ferry Paulus sebagai CEO. Spanduk itu bertuliskan “FP: Manajemen Bobrok” dan “Ferry Paulose Out”. Mereka sengaja memplesetkan nama Paulus menjadi Paulose karena timnya sering kalah. Selain itu masih ada spanduk bertuliskan “Tolak Kalah atau Seri” yang juga merupakan sindiran suporter dengan meminjam nama produk salah satu sponsor.
Pelatih Persija Julio Banuelos juga memahami kekecewaan suporter. “Kami memang harus kerja keras lagi,” ujarnya.