Lanjutkan Pembangunan Alun-Alun Surabaya, Jalan Yos Sudarso Ditutup Enam Bulan
Pemerintah Kota Surabaya menutup sementara ruas Jalan Yos Sudarso sejak Minggu (1/9/2019) hingga enam bulan ke depan. Penutupan ruas jalan yang menjadi akses menuju Balai Kota Surabaya ini merupakan imbas dari pembangunan alun-alun.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Pemerintah Kota Surabaya menutup sementara ruas Jalan Yos Sudarso sejak Minggu (1/9/2019) hingga enam bulan ke depan. Penutupan ruas jalan yang menjadi akses menuju Balai Kota Surabaya ini merupakan imbas dari pembangunan alun-alun.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Iman Kristian, mengatakan, penutupan jalan dilakukan karena dilakukan pembangunan bagian basemen alun-alun. “Pengerjaannya basemen sekitar empat hingga enam bulan. Kami upayakan bisa lebih cepat agar Jalan Yos Sudarso bisa segera kembali digunakan warga,” katanya.
Pembangunan alun-alun Surabaya yang terletak Jalan Yos Sudarso dilakukan sejak awal tahun ini. Alun-alun seluas 1,4 hektar didesain memiliki bagian bawah tanah, tepat di bawah Jalan Yos Sudarso, dan terhubung dengan kompleks kesenian, Balai Pemuda, yang berada di sisi barat. Proyek yang menghabiskan anggaran senilai Rp 70 miliar ini direncanakan tuntas pada 2020.
Iman mengatakan, sebagian pembangunan basemen sisi barat sudah selesai dilakukan sejak Juli. Pada tahap tersebut, pihaknya tidak melakukan penutupan ruas secara utuh karena pengerukan tanah hanya dilakukan di sekitar saluran utilitas.
Saat ini, proyek memasuki tahap pengerukan basemen sisi timur sehingga jalan tersebut harus ditutup. Jika hanya ditutup sebagian dan kendaraan masih melintas di jalan tersebut, dikhawatirkan konstruksi jalan tidak kuat menahan beban karena belum dipasang dinding penahan.
Keberadaan alun-alun Surabaya akan menambah ruang publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bersosialisasi, melepas penat, dan mengembangkan toleransi, kata Tri Rismaharini
“Pelaksanaan pembangunan selama enam bulan adalah membuat konstruksi basemen, yang meliputi penggalian tanah di bawah jalan raya, pembuatan dinding penahan keliling, dan pembuatan atap pelat basemen,” ucap Iman.
Pemkot Surabaya, lanjut dia, menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan Yos Sudarso yang selama enam bulan ditutup. Warga yang akan menuju daerah sekitar Balai Kota Surabaya dialihkan menuju Jalan Simpang Dukuh dan Jalan Plaza Boulavard yang berjarak sekitar 100 meter sebelum Jalan Yos Sudarso.
“Ada sekitar 80 personil dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya yang akan mengatur lalu lintas selama pengalihan arus,” katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pembangunan alun-alun merupakan proyek dua tahun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tahun ini, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 20 miliar dan tahun depan akan dianggarkan sebesar Rp 50 miliar.
“Keberadaan alun-alun Surabaya akan menambah ruang publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bersosialisasi, melepas penat, dan mengembangkan toleransi,” tuturnya.
Bagian basemen, lanjut Risma, akan dibangun pusat perdagangan khusus untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Keberadaan para pedagang kuliner dan oleh-oleh khas Surabaya ini akan ditata sehingga tidak mengganggu para pengunjung di alun-alun.
”Akan ada ikon Surabaya berupa diorama perjalanan Kota Surabaya dan patung Sawunggaling di alun-alun Surabaya bagian seberang Balai Pemuda,” ujarnya.